Nilai transaksi di pameran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-30, yang berlangsung dari 8 hingga 15 September di Samarinda, Kalimantan Timur, diperkirakan mencapai Rp6 miliar, menurut pejabat setempat.
Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kalimantan Timur, Ujang Rachmad, mengatakan pada hari Minggu bahwa pameran tersebut berfungsi sebagai forum bagi para seniman, pelaku bisnis, dan masyarakat untuk berbagi inspirasi dan ide.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang berkontribusi pada kesuksesan acara ini,” katanya.
MTQ adalah kompetisi nasional dalam tilawah Al-Quran, pertama kali diselenggarakan di Makassar, Sulawesi Selatan, pada tahun 1968.
Rachmad memuji pameran MTQ Nasional ke-30, yang memamerkan makanan halal, seni, dan kaligrafi dari berbagai negara.
Pameran berlangsung selama delapan hari, yang merupakan yang terpanjang dibandingkan dengan edisi sebelumnya. Ini menampilkan 112 stan pameran dalam ruangan dan 200 stan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Kami berterima kasih banyak kepada para pengunjung dari daerah lain yang menghadiri pameran, dan semuanya berjalan lancar hingga upacara penutupan,” kata Rachmad.
Dia juga mengucapkan selamat kepada semua peserta, terutama organisasi perangkat daerah (OPD) yang memenangkan kompetisi stan pameran MTQ Nasional.
Tempat pertama dalam kategori inovatif diberikan kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kalimantan Timur. Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak provinsi meraih tempat kedua, sementara tempat ketiga ditempati oleh Dinas Komunikasi dan Informatika provinsi.
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) memenangkan tempat pertama dalam kategori kreatif, diikuti oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi provinsi, dengan tempat ketiga diberikan kepada Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS).
Berita terkait: Optimalkan verifikasi di tengah kemudahan mendapatkan berita: Presiden
Berita terkait: Indonesia, Arab Saudi akan mencetak ulang salinan Al-Quran dalam bahasa isyarat
Penerjemah: Arumanto, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024