Palang Merah Indonesia Kirim Tim Medis Keempat ke Gaza

Jakarta (ANTARA) – Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) siap mengirim Tim Medis Darurat (EMT) untuk keempat kalinya ke Gaza, Palestina, demi melanjutkan misi kemanusiaan Indonesia di tengah invasi genosida Israel yang masih berlangsung.

Kepala Tim Dokter BSMI, Prof. Dr. Basuki Supartono, menyebutkan bahwa EMT keempat — rencananya berangkat bulan ini — akan terdiri dari dokter anak, dokter kulit, dan dokter bedah.

"Sejauh ini, dalam misi kemanusiaan kami, sudah 16 dokter yang kami kirim. Tapi kali ini, masuknya tim kami tergantung izin dari penjajah Israel. Mereka bisa menolak atau mengurangi jumlah tim," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Ia meminta doa dari masyarakat agar tim medis ini bisa sampai ke warga Gaza yang sangat membutuhkan pertolongan.

Sementara itu, Ketua Badan Eksekutif Nasional BSMI, Muhammad Djazuli Ambari, menekankan bahwa pengiriman EMT 4 bukti komitmen BSMI untuk terus mendukung korban kekejaman Israel.

Tim baru ini akan fokus menangani luka dan gizi buruk yang semakin parah di Gaza akibat blokade pasokan penting dan makanan.

"Kami kirim tim medis secara bertahap sebagai wujud solidaritas rakyat Indonesia dengan warga Gaza. Penanganan luka dan gizi buruk jadi kebutuhan mendesak di sana, dan itu yang kami upayakan," tegasnya.

Tiga dokter spesialis yang terpilih adalah dokter bedah Muhammad Iqbal El Mubarak, dokter kulit dan kelamin Annisa Anjani Ramadan, serta dokter anak Bambang Surif Djamaluddin.

Tim ini akan melanjutkan misi EMT 3 yang bertugas di Gaza pada 8–27 Juli tahun ini.

Selama tugas, tim sebelumnya menangani lebih dari 200 pasien, termasuk perempuan dan anak-anak. Selain pengobatan, mereka juga melatih tenaga medis lokal.

MEMBACA  Viral, Baim Wong Tertawa Setelah Paula Verhoeven Bantah Berselingkuh

Berita terkait: Indonesia dorong solusi dua negara yang tegas dan tak bisa dibatalkan di Gaza

Berita terkait: Masa lalu sempurna, masa kini tegang: Mengapa dunia harus wujudkan masa depan adil untuk Gaza

Penerjemah: Lintang B, Tegar Nurfitra
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025