Pakta Penerbangan Cepat Indonesia-Turki Perluas Rute Langsung

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia dan Turki telah sepakat untuk memperluas kerjasama di bidang penerbangan sipil guna memperkuat konektivitas, sehingga membuka peluang baru bagi kegiatan pariwisata dan perdagangan yang saling menguntungkan.

Direktur Transportasi Udara Kementerian Perhubungan Indonesia, Agustinus Budi Hartono, memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan bilateral penerbangan di Istanbul, Turki, pada 22–23 Oktober, menurut sebuah pernyataan yang dikutip pada Minggu.

“Pertemuan ini menghasilkan penandatanganan dua dokumen penting, yaitu catatan diskusi dan pengaturan pelaksanaan, yang menjadi dasar untuk memperdalam kolaborasi penerbangan antara kedua negara,” ujar Hartono.

Dia menjelaskan bahwa pertemuan di Istanbul itu merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat pertemuan perdana Dewan Kerja Sama Strategis Tingkat Tinggi di Bogor, Indonesia, pada 12 Februari tahun ini.

Kedua negara telah sepakat untuk memperluas jaringan penerbangan bilateral mereka, dengan Indonesia membuka rute langsung baru dari Turki ke Yogyakarta, Majalengka, Manado, Medan, Balikpapan, Sorong, Kediri, dan Lombok—menambah destinasi yang sudah ada seperti Jakarta dan Denpasar.

Berita terkait: Indonesia tingkatkan konektivitas udara dengan 36 bandara global

Sementara itu, Turki telah menyetujui rencana untuk membuka penerbangan langsung dari Indonesia ke dua kota tambahan—Izmir dan Bodrum—selain Istanbul, Ankara, dan Antalya.

Selain ekspansi rute, kedua pihak sepakat untuk meningkatkan hak lalu lintas penumpang secara signifikan di bawah ketentuan kebebasan ketiga dan keempat, menaikkan kuota penerbangan mingguan dari 14 menjadi 32.

Untuk lebih meningkatkan efisiensi penerbangan, kedua pemerintah sepakat untuk memfasilitasi pembaruan pengaturan codeshare, memungkinkan maskapai dari negara ketiga untuk bekerja sama dengan carrier Indonesia atau Turki dalam melayani rute di luar destinasi yang telah disepakati.

MEMBACA  Internet rumah saya sangat lambat - jadi saya memeriksa 3 hal ini terlebih dahulu untuk Wi-Fi yang lebih cepat

Kedua negara juga menyetujui pemanfaatan hak yang belum terpakai, seperti frekuensi penerbangan atau kapasitas kursi yang belum digunakan dalam perjanjian yang ada.

Pengaturan ini memungkinkan maskapai penerbangan untuk membentuk kemitraan komersial untuk menukar dan mengoptimalkan hak-hak ini tanpa menunggu revisi perjanjian.

Selain itu, Turki telah menyatakan komitmennya untuk merekrut lebih banyak pilot dan pramugari Indonesia, memperkuat kerjasama dalam perawatan pesawat, dan membantu promosi destinasi wisata Indonesia.

Berita terkait: Indonesia promosikan SAF, kejar peran lebih kuat di aviasi hijau

Berita terkait: Ruang udara aviasi sebagai penggerak baru pertumbuhan ekonomi nasional: Menteri

*Penerjemah: Muhammad H, Tegar Nurfitra
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025*