Pabrik Pupuk Indonesia Dirombak untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Kementerian Pertanian Indonesia akan melakukan revitalisasi pabrik-pabrik pupuk untuk mempercepat program swasembada pangan negara.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, Menteri Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa upaya revitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi produksi, menjamin pasokan yang stabil, dan membuat pupuk lebih terjangkau bagi para petani.

Dia mencatat bahwa kementerian akan berkoordinasi secara erat dengan produsen pupuk milik negara, Pupuk Indonesia, untuk mewujudkan rencana ini.

Sulaiman menyebutkan bahwa perusahaan telah menyiapkan 1,2 juta ton pupuk bersubsidi untuk musim tanam saat ini, yang berlangsung dari bulan ini hingga Maret tahun depan. Jumlah ini mewakili 259 persen dari volume minimum yang diwajibkan oleh pemerintah.

Dia menambahkan bahwa 480.000 ton pupuk non-subsidi juga telah disiapkan untuk mendukung para petani.

Dia juga menyampaikan optimisme bahwa modernisasi pabrik pupuk akan memperkuat sektor pertanian.

“Dengan sistem produksi yang modern, efisien, dan ramah lingkungan, kita bisa mengurangi biaya pertanian dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Sulaiman.

Dalam rapat kabinet pada hari Kamis, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Sulaiman untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi pabrik pupuk milik negara, menurut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

“Presiden menginstruksikan Menteri Sulaiman untuk mencari skema dan terobosan baru guna memastikan ketersediaan pupuk dan, jika memungkinkan, merevitalisasi pabrik-pabrik kita,” ujar Hadi.

Dia menambahkan bahwa Presiden Prabowo memandang akses yang memadai ke pupuk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan nasional.

Berita terkait: Prabowo dorong revitalisasi pabrik pupuk, tingkatkan STEM
Berita terkait: Sistem distribusi pupuk bersubsidi terus disempurnakan

MEMBACA  Wanita Lajil 30% Lebih Berisiko Ditolak KPR — Tingkatkan Rasio Utang-Pendapatan untuk Memperbesar Peluang