JAKARTA – Sebagai bagian dari komitmen untuk mewujudkan pertanian modern dan berkelanjutan, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, terus mendorong penggunaan precision farming atau pertanian presisi yang berbasis data dan teknologi. Sistem ini memanfaatkan sensor, drone, serta data real-time untuk mengatur pemupukan dan irigasi dengan akurat sesuai kebutuhan tanaman.
“Tantangan di bidang pangan nasional semakin besar. Sektor pertanian juga menghadapi perubahan iklim dan perubahan kondisi lahan. Kondisi ini menuntut adanya inovasi dan kolaborasi untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Di sisi lain, kehadiran teknologi dapat mengubah wajah sektor pertanian,” kata Rahmad.
Berbagai studi menunjukan bahwa metode pertanian presisi dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk hingga 30% dan air hingga 37%, serta meningkatkan hasil panen lebih dari 30%. Program Agrosolution dan teknologi PreciX yang dikembangkan oleh Pupuk Indonesia telah membuktikan penerapan sistem ini di berbagai lokasi.
Sepanjang tahun 2024, Pupuk Indonesia melakukan riset di 46 titik demplot yang tersebar di 12 provinsi, dengan total lahan 8.265 hektar. Riset ini mencatat peningkatan produktivitas hingga sekitar 13,5%.