Tim gabungan SAR terus memaksimalkan pencarian di daerah terdampak banjir dan longsor di Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Operasi pencarian dilanjutkan Jumat dengan pemeriksaan yang diperluas di zona bencana.
Kepala Kantor SAR Nias, Putu Arga Sudjarwadi, menyebutkan pencarian didukung pemantauan udara menggunakan drone dan tambahan personil yang diterjunkan ke beberapa sektor yang berpotensi menemukan korban.
Dia juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda korban tambahan.
Memasuki hari kesebelas, SAR Nias mencatat 49 korban meninggal di Kota Sibolga, dengan tujuh orang masih hilang dan 49 selamat. Di Kabupaten Tapanuli Tengah, terdapat 592 korban selamat, 110 meninggal, dan 170 orang masih belum ditemukan.
Putu Arga menekankan bahwa semua elemen tim SAR gabungan terus memperkuat operasi pencarian di kedua daerah tersebut. Tim juga memantau lokasi yang terisolasi dan mendistribusikan bantuan logistik ke zona yang sulit dijangkau.
Pengiriman logistik melalui udara dilakukan ke Desa Botot, Sibuluan Nauli, dan Desa Kalangan di Kabupaten Tapanuli Tengah.
Berita terkait: Kementerian percepat pemulihan telekomunikasi di daerah terdampak banjir Sumatra
Berita terkait: Banjir Sumatra: DPR dorong operasi dapur umum untuk cegah kelaparan
Berita terkait: Sumatra Barat pastikan layanan kesehatan berlanjut pascabencana
Penerjemah: Primayanti
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025