Operasi Penyelamatan Kapal Karam di Bengkulu Dihentikan, 7 Korban Meninggal Terkonfirmasi

Selasa, 13 Mei 2025 – 00:45 WIB

Bengkulu, VIVA – Tim SAR gabungan telah menyelesaikan proses pencarian dan pertolongan terhadap kecelakaan kapal Lambung Tiga Putra yang diduga karam akibat badai dan gelombang tinggi pada hari Senin, 12 Mei 2025.

“Menutup Operasi Pencarian dan Pertolongan terhadap Kecelakaan Kapal yang diduga karam,” tulis akun Instagram Basarnas_bengkulu seperti dikutip, Senin, 12 Mei 2025.

Adapun tim SAR gabungan yang terlibat dalam proses pencarian dan pertolongan terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, Polisi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pemadam Kebakaran, Dinas Sosial, Tagana, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat setempat. Total korban yang terkonfirmasi dalam kejadian tersebut adalah 104 orang penumpang, dengan rincian 98 orang penumpang dan 6 ABK. Total korban selamat dalam peristiwa tersebut sebanyak 97 orang dan meninggal dunia 7 orang.

Berikut adalah data korban yang meninggal dunia:
1). Riska Nurjanah – 28 Tahun – Perempuan – Lubuk Linggau (MD di RS Bhayangkara).
2). Tesya – 20 Tahun – Perempuan – Kepahiang (MD di RS Bhayangkara).
3). Ratna Kurniati – Perempuan – Kota Bengkulu (MD di RS Bhayangkara).
4). Nesya Zoya Amanda – Perempuan – Curup (MD di RS Bhayangkara).
5). Ricki – 29 Tahun – Laki-Laki – Padang (MD di RS Bhayangkara)
6). Suwantra – Laki-Laki – Muaro Bungo (MD di RSHD Kota Bengkulu).
7). Yuni Saputri – Perempuan – Bengkulu Utara (MD di RSHD Kota Bengkulu).

Sebelumnya dilaporkan bahwa tujuh orang meninggal dunia akibat kapal yang membawa wisatawan dari Pulau Tikus menuju Pantai Malabero tenggelam di perairan laut pantai Malabero, Kota Bengkulu, pada Minggu, 11 Mei 2025, sekitar pukul 16.00 WIB.

MEMBACA  Perempuan lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim: Kementerian

Korban meninggal dunia saat ini berada di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Hidayah dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu. Mereka adalah Riska Nurjanah (28) asal Lubuk Linggau, Ratna Kurniati (28) warga Kota Bengkulu, Tesya (20) warga Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Nesya (27) warga Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Arva Richi Dekry (29) warga Padang Utara, Provinsi Sumatera Barat, serta Yunita dan Suantra.

Kapal tersebut mengangkut sebanyak 104 penumpang yang terdiri dari 98 wisatawan yang ingin berkunjung ke Pulau Tikus, satu nahkoda dan lima anak buah kapal (ABK). Sebanyak 97 penumpang di antaranya dalam kondisi selamat, namun sebagian dibawa ke rumah sakit Bhayangkara dan RSHD untuk mendapatkan perawatan intensif.

Peristiwa tersebut bermula saat wisatawan tersebut pulang dari Pulau Tikus menuju ke kota Bengkulu, namun saat berada di perairan laut Malabero, kapal mengalami kerusakan mesin. Setelah mesin mati, kapal tersebut terkena ombak kencang sehingga mengalami kebocoran dan akhirnya tenggelam.