Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan sejumlah tantangan yang dihadapi setelah tugas pengawasan aset kripto dialihkan kepada mereka. Tantangan tersebut meliputi keamanan siber dan peningkatan infrastruktur pengawasan.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto (IAKD) OJK, Hasan Fawzi menyatakan bahwa OJK saat ini fokus pada berbagai karakteristik aset kripto yang beragam. Aset kripto dianggap memiliki sifat desentralisasi dan global, sehingga pengawasannya harus cermat terhadap risiko seperti volatilitas harga dan manipulasi pasar.
Selain itu, keamanan siber juga menjadi perhatian utama. Aset kripto rentan terhadap ancaman berbasis peretasan, pencucian uang, dan pembiayaan terorisme. OJK bekerja sama dengan pihak lain untuk meningkatkan pengawasan dan merumuskan mekanisme baru dalam mendeteksi ancaman tersebut.
Peningkatan infrastruktur pengawasan juga menjadi fokus OJK. Mereka sedang membangun sistem pelaporan dan pemantauan yang lebih andal untuk memastikan transaksi kripto tetap sesuai dengan regulasi yang berlaku. Selain itu, edukasi dan pemahaman masyarakat juga penting karena investasi aset kripto memiliki risiko tertentu.
Hasan menekankan bahwa inovasi teknologi dalam aset kripto dapat mendorong efisiensi dan inklusi keuangan. Dengan pengawasan yang baik, aset kripto memiliki potensi untuk memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional, terutama di sektor keuangan digital.
Data transaksi kripto di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 556,63 triliun sepanjang Januari-November 2024, meningkat 356,16 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Jumlah pelanggan terdaftar juga meningkat menjadi 22,1 juta, naik 33,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Meskipun OJK tidak dapat memberikan estimasi spesifik terkait proyeksi pertumbuhan aset kripto pada tahun ini, mereka menyatakan bahwa dinamika pasar aset kripto sangat dipengaruhi oleh faktor global, teknologi, dan preferensi publik.