OJK Indonesia Edukasi Pekerja Migran tentang Literasi Keuangan

Malang, Jawa Timur (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan edukasi keuangan kepada 200 calon pekerja migran di Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Kamis lalu. Tujuannya untuk meningkatkan kemampun mereka dalam mengelola keuangan.

Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), menurut pernyataan Farid Faletehan, kepala OJK Malang, pada Jumat.

“Pekerja migran berkontribusi besar dalam menopang ribuan keluarga di wilayah ini,” katanya. “Kami tidak ingin penghasilan mereka yang susah payah didapat sia-sia karena kurangnya literasi keuangan.”

Dalam sesi tersebut, peserta mendapat materi tentang keuangan pribadi dari OJK, perencanaan keuangan dari perencana keuangan bersertifikat, serta info tentang program perlindungan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.

Mereka juga belajar tentang produk tabungan, opsi KPR, dan layanan mobile banking yang ditawarkan oleh Bank Negara Indonesia (BNI).

Tujuannya, menurut pernyataan itu, adalah membantu calon pekerja migran mengatur keuangan dengan bijak, menghindari penipuan, dan memanfaatkan layanan keuangan sepenuhnya—sehingga bisa mendapatkan manfaat jangka panjang untuk keluarga, masa depan, dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan tingkat literasi keuangan Indonesia mencapai 66,46 persen, sementara inklusi keuangan 80,51 persen.

Artinya, banyak warga Indonesia menggunakan layanan keuangan tanpa sepenuhnya memahaminya, sehingga lebih rentan terhadap penipuan, kata Faletehan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Bulan Literasi Keuangan (BLK)—program nasional yang diadakan OJK untuk meningkatkan kesadaran dan akses keuangan masyarakat.

Berita terkait: Bank mini OJK tingkatkan literasi keuangan pelajar

Berita terkait: OJK izin pembelian saham tanpa RUPS saat pasar fluktuatif

Penerjemah: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Indonesia dan Saint Lucia menjelajahi kerja sama pendidikan tinggi yang diperluas