OIKN akan membangun jalan lintas satwa liar untuk melestarikan keanekaragaman hayati di Nusantara.

Jakarta (ANTARA) – Otoritas IKN (Nusantara Capital Authority) mengatakan bahwa pembangunan ibu kota baru Indonesia di Kalimantan Timur akan memperhatikan pelestarian keanekaragaman hayati dan termasuk membangun wildlife crossings. Direktur pemanfaatan dan pengembangan sumber daya hutan dan air di OIKN, Pungky Widiaryanto, mengatakan dalam konferensi pers pada hari Senin bahwa beberapa jembatan overpass dan terowongan underpass untuk wildlife crossing akan dibangun di sepanjang jalan tol yang menuju ke Nusantara, terutama di kecamatan Kariangau.

OIKN bekerja sama dengan Kementerian PUPR dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memberikan jalur aman bagi satwa liar dan memastikan habitat mereka di Nusantara terjaga dengan baik. “Kami telah melakukan survei tentang lanskap dan satwa yang melewati daerah tersebut,” kata Widiaryanto.

Wildlife crossings adalah alat penting untuk mengurangi tabrakan kendaraan dengan satwa liar dan melindungi populasi hewan. Mereka juga dapat membantu menjaga konektivitas habitat, yang penting untuk kesehatan jangka panjang populasi satwa liar.

Struktur seperti overpass atau jembatan hijau serta underpass atau terowongan memungkinkan hewan untuk menyeberangi jalan dan rintangan buatan manusia lainnya dengan aman. Mereka dirancang untuk terlihat seperti habitat alami, dengan pepohonan dan vegetasi lainnya. Hal ini membantu mendorong hewan untuk menggunakannya dan membuatnya kurang mengganggu lanskap.

OIKN menegaskan komitmennya untuk melestarikan lingkungan dan keanekaragaman hayati di Nusantara dengan peluncuran Rencana Pengelolaan Keanekaragaman Hayati pada hari Senin. Widiaryanto mengatakan bahwa rencana tersebut akan mencakup implementasi mitigasi khusus untuk ekosistem dan spesies kritis.

Dalam rencana aksi ini, otoritas juga akan mengidentifikasi habitat sensitif sebelum membersihkan lahan untuk pengembangan serta memberikan pelatihan dan penguatan kapasitas kepada pemangku kepentingan terkait pengelolaan keanekaragaman hayati.

MEMBACA  Ivan Sugiamto Berpotensi Dihukum 3 Tahun Penjara karena Menjadi Tersangka

Dalam radius 50 kilometer dari Nusantara, para peneliti telah menemukan 3.889 spesies hewan, termasuk 168 spesies mamalia, 454 spesies burung, 206 spesies herpetofauna (reptil dan amfibi), lima spesies arakhnida, dan lebih dari tiga ribu spesies serangga, demikian informasi Widiaryanto.

Mereka juga menemukan 1.369 spesies ikan, 826 invertebrata laut, dan 735 spesies tumbuhan di area tersebut. Dari jumlah tersebut, 440 spesies terdaftar dalam Daftar Merah IUCN, artinya mereka rentan, terancam, atau kritis terancam, sehingga upaya konservasi diperlukan.

OIKN juga berjanji untuk melaksanakan pembangunan yang memperhatikan konservasi satwa liar, seperti mencegah penebangan atau pembabatan selama musim berkembang biak hewan. Mereka juga akan menganalisis habitat yang cocok untuk flora atau fauna yang akan direlokasi, selain konservasi pohon dan restorasi ekosistem yang terdegradasi.