Jakarta (ANTARA) – Danantara, dana kekayaan negara Indonesia (sovereign wealth fund), bersiap untuk menerbitkan Obligasi Patriot. Ini adalah instrumen pendanaan yang dirancang untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung agenda pembangunan jangka panjang negara.
Inisiatif ini diharapkan dapat memberi kesempatan kepada grup bisnis nasional untuk menunjukkan komitmen mereka kepada Indonesia dengan berkontribusi langsung pada upaya pembangunan.
“Danantara Indonesia berkomitmen untuk menjalankan mandatnya sebagai pengelola investasi negara dengan kehati-hatian, transparansi, dan tata kelola yang baik,” ujar Pandu Sjahrir, Kepala Investasi Officer Danantara Indonesia, dalam sebuah pernyataan pada Selasa.
Dia menekankan bahwa setiap inisiatif pendanaan diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi jangka panjang dan meningkatkan peran sektor swasta dalam pembangunan nasional.
Obligasi Patriot ini dimodelkan mirip dengan alat pembiayaan strategis yang digunakan di negara-negara seperti Jepang dan Amerika Serikat untuk memperkuat kemandirian finansial.
Melalui instrumen ini, pemerintah mendapatkan akses ke pendanaan jangka menengah dan panjang yang stabil, sementara pelaku bisnis mendapatkan opsi investasi yang aman dan turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Sjahrir menjelaskan bahwa Obligasi Patriot didasarkan pada partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama.
Selaras dengan nilai budaya Indonesia yaitu gotong royong, program ini mendorong entitas bisnis untuk memainkan peran aktif dalam pembangunan berkelanjutan antar generasi sambil memastikan kesejahteraan sosial yang lebih luas.
Dia mencatat bahwa Obligasi Patriot bisa menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju 2045, di mana kekuatan negara tidak hanya diukur dari PDB tetapi juga dari kesejahteraan rakyatnya.
“Ini adalah seruan untuk aksi kolektif dari komunitas bisnis Indonesia, sebuah ajakan untuk menukar sebagian keuntungan jangka pendek mereka demi warisan jangka panjang berupa kemandirian, keberlanjutan, dan kemakmuran nasional,” kata Sjahrir.