NU Milik Seluruh Rakyat, Bukan Hanya Segelintir Golongan

Anggota MPO PB IKA PMII, Idrus Marham, menekankan bahwa NU tidak boleh dijadikan sebagai ajang perebutan kekuasaan oleh sejumlah elite saja. Menurut dia, PBNU harus kembali menerapkan nilai-nilai seperti musyawarah, transparansi, dan pengabdian kepada warga NU, dan tidak boleh menjadi tempat untuk manuver politik di dalam internal.

Dia mengatakan, gejolak yang terjadi saat ini bukan cuma masalah figur tertentu, tetapi merupakan pertanda bahwa NU semakin menjauh dari nilai “kepemilikan bersama” yang menjadi jiwa utama organisasi ini. “NU ini milik rakyat, milik seluruh warga NU, bukan cuma punya satu kelompok kecil saja,” ujar Idrus dalam pernyataannya, Senin (24/11/2025).

Idrus mengingatkan bahwa sejarah NU dibangun dari pondok pesantren, akar rumput, dan kebersamaan umat, bukan dari politik elite yang mengklaim organisasi untuk kepentingan jangka pendek. Dia juga menyebut bahwa sejarah mencatat pendiri NU adalah orang-orang yang sampai akhir hayatnya dihormati sebagai tokoh besar yang sepenuhnya berdedikasi untuk umat dan bangsa.

Baca juga: Ketum PBNU Gus Yahya: Masalah Internal NU Harus Dikembalikan ke AD/ART

MEMBACA  Siapakah yang Mengangkat Si Telinga Besar?