NTT Menargetkan Budidaya Padi di 188.000 ha untuk Keamanan Pangan

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk membudidayakan padi di 188 ribu hektar lahan guna mencapai ketahanan pangan dan swasembada. “Target 188 ribu hektar akan didukung oleh peningkatan irigasi, pemompaan, dan penyediaan infrastruktur produksi dan fasilitas,” katanya dalam pertemuan dengan pelaksana tugas gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, di Jakarta pada Rabu, seperti dikutip dalam sebuah pernyataan pada Kamis.

Menteri mencatat bahwa NTT memiliki potensi besar di sektor pertanian. Dengan potensi ini, produksi padi di wilayah tersebut dapat dipercepat untuk memenuhi permintaan di dalam wilayah dan bahkan berkontribusi untuk mencapai target produksi nasional.

Dia meminta adanya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, dan berbagai pihak lain untuk menjadikan program pengembangan pertanian sukses.

Sulaiman juga mengundang para kepala daerah di provinsi NTT yang juga hadir dalam pertemuan untuk merumuskan langkah percepatan untuk sektor pertanian tahun ini.

Dia menekankan bahwa jika sektor pertanian di NTT dikembangkan, hal itu tidak hanya akan berdampak pada swasembada pangan, tetapi juga penanggulangan kemiskinan, yang merupakan salah satu isu penting di provinsi tersebut.

“Mereka tahu bahwa NTT adalah wilayah agraris, 85 persen didominasi oleh sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Jika kita bekerja dengan baik, kemiskinan bisa ditangani. Tingkat kemiskinan di sana sekitar 20 persen,” katanya.

Ke depan, katanya, pemerintah menargetkan untuk menurunkan tingkat kemiskinan di bawah 10 persen atau bahkan 5 persen dalam 5 tahun.

Sementara itu, Susanto menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan mengejar target membudidayakan sekitar 188 ribu hektar sawah pada tahun 2025.

“Masih ada potensi untuk menciptakan lahan sawah baru, tetapi kami akan menyimpannya untuk tahun-tahun mendatang,” katanya.

MEMBACA  Ukraina mengesahkan undang-undang untuk melarang gereja ortodoks 'pro-Kremlin'

Berita terkait: Pemerintah memberdayakan pemuda untuk memperkuat kedaulatan pangan Indonesia

Berita terkait: Kementerian Dalam Negeri mendesak Nusa Tenggara Timur untuk berinovasi secara beragam

Hak cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar