NTB: Rute Penerbangan Baru dan Harapan untuk Pusat Konektivitas Baru

Mataram, NTB (ANTARA) – Ruang udara di atas Nusa Tenggara Barat (NTB) diprediksi akan mengalami peningkatan lalu lintas penerbangan seiring dibukanya beberapa rute penerbangan baru dalam beberapa bulan terakhir.

Rute-rute tersebut mencakup Lombok-Labuan Bajo, Lombok-Waingapu, dan Lombok-Tambolaka, ditambah dengan kemungkinan penerbangan langsung ke Perth, Jeddah, dan Turki yang sedang dieksplorasi.

Di balik aktivitas yang semakin ramai di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, atau Bandara Internasional Lombok, terdapat optimisme besar bahwa NTB sedang membangun dirinya sebagai hub konektivitas baru di Indonesia Timur.

Peluncuran rute baru tidak hanya sekadar tentang pesawat yang datang dan pergi; ini adalah sinyal bahwa NTB sedang memperluas jangkauan ekonominya.

Pariwisata, perdagangan, dan jasa logistik semuanya bergantung pada satu hal: kemudahan akses. Tanpa konektivitas yang efisien, keindahan pantai Mandalika, kain tenun Sembalun, atau panorama Gunung Tambora akan tetap terisolasi dari dunia luar.

Pemerintah Provinsi NTB memahami betapa pentingnya konektivitas. Maka, di bawah kepemimpinan Gubernur Lalu Muhammad Iqbal, strategi memperkuat rute udara menjadi prioritas.

Upaya sedang dilakukan untuk mengembangkan Lombok menjadi pusat transportasi udara untuk wilayah Indonesia tengah dan timur, mengubahnya dari sekadar gerbang wisata menjadi pusat pergerakan orang dan barang.

Konektivitas

Selama bertahun-tahun, konektivitas udara menjadi salah satu tantangan bagi NTB untuk mengembangkan pariwisatanya. Wisatawan mancanegara umumnya harus transit di Bali atau Jakarta sebelum terbang ke Lombok.

Situasi ini meningkatkan baik biaya maupun waktu tempuh, membuat NTB kesulitan bersaing dengan destinasi super prioritas lain seperti Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur atau Yogyakarta.

Sekarang, keadaan mulai bergerak ke arah yang berbeda. Bandara Lombok tidak lagi hanya sebagai pelengkap pariwisata Bali; ia mulai muncul sebagai destinasi yang berdiri sendiri.

MEMBACA  Jangan Khawatir Saat Kartu Debit BRI Hilang di Dompet, Ini Cara Mudah untuk Menjaganya

Pembukaan rute domestik seperti Lombok-Kupang, Lombok-Yogyakarta, dan Lombok-Labuan Bajo sedang memperkuat koridor Indonesia Timur yang sebelumnya terpecah-pecah.

Dari perspektif internasional, eksplorasi rute ke Perth, Jeddah, dan Turki mencerminkan strategi yang lebih luas. Perth memiliki potensi signifikan karena wisatawan Australia menempati posisi penting di pasar pariwisata Lombok.

Penerbangan langsung ke Jeddah juga akan memudahkan jamaah Umrah dari NTB, yang selama ini harus berangkat dari titik embarkasi di daerah lain.

Aktivitas penerbangan di NTB kini menunjukkan tanda-tanda kebangkitan yang nyata. Jumlah penumpang di bandara terus meningkat dari bulan ke bulan, menandakan bahwa mobilitas wisatawan dan pelaku usaha mulai pulih.

Setiap rute baru yang dibuka memberikan efek berantai pada ekonomi lokal, menyebabkan hotel mencatat tingkat hunian yang lebih tinggi, restoran ramai pengunjung, dan kebangkitan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), mengikuti kebangkitan pariwisata.

Tantangan

Namun, langit cerah juga menyembunyikan awan gelap. Pembukaan rute baru tidak tanpa risiko. Infrastruktur pendukung di darat, mulai dari terminal penumpang, jalan menuju bandara, hingga transportasi antarkota, masih perlu ditingkatkan.

Beberapa wisatawan masih mengeluhkan terbatasnya pilihan transportasi yang tersedia dari Bandara Internasional Lombok ke area wisata andalan seperti Mandalika, Senggigi, atau Sembalun. Ketersediaan bus bandara dan taksi belum sepenuhnya memadai.

Selain itu, konektivitas laut dan darat belum terintegrasi dengan baik, artinya perjalanan antarpulau, seperti Lombok-Sumbawa atau Lombok-Flores, masih memakan waktu lama.

Tantangan lain adalah keberlanjutan ekonomi dari rute itu sendiri. Tidak setiap rute penerbangan baru bisa bertahan lama; banyak kasus di daerah lain di mana rute penerbangan ditutup setelah beberapa bulan karena load factor yang rendah atau biaya operasional yang tinggi.

MEMBACA  Mengungkap Motif dan Pemberian Abolisi

Oleh karena itu, keberlanjutan rute harus dipertimbangkan sejak dini, yang membutuhkan pendekatan bisnis yang matang dan dukungan dari ekosistem pariwisata yang kuat.

Selanjutnya, strategi promosi perlu ditingkatkan. Pembukaan rute internasional tidak serta merta mendatangkan wisatawan asing. Maka, kampanye pariwisata yang tepat sasaran diperlukan di pasar potensial seperti Australia, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.

Pariwisata NTB perlu menyoroti keunikan lokal dengan mempromosikan wisata halal, keindahan alam yang memikat, dan budaya yang autentik, menampilkan identitas provinsi yang kuat dan berbeda di tengah persaingan yang ketat.

Keberlanjutan

Konektivitas udara melampaui urusan transportasi; ia juga merupakan bagian dari pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus memandangnya sebagai bagian dari sistem terintegrasi bersama darat dan laut.

Pembukaan rute baru harus diiringi dengan penguatan infrastruktur pendukung, peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata, dan kebijakan yang ramah investasi.

Bandara Internasional Lombok, contohnya, dapat diarahkan untuk menjadi hub logistik regional untuk produk perikanan, pertanian, dan kerajinan lokal, menciptakan sumber ekonomi baru.

Untuk wilayah NTB bagian timur, seperti Bima dan Dompu, Bandar Udara Sultan Muhammad Salahuddin, yang saat ini mengalami peningkatan penumpang harian, juga perlu dikembangkan untuk dapat menampung pesawat yang lebih besar.

Pemerintah daerah dan maskapai penerbangan dapat menjalin kerja sama yang saling menguntungkan. Model insentif fiskal untuk rute baru, seperti pengurangan biaya jasa bandara pada fase awal, dapat membantu maskapai bertahan setidaknya hingga layanan rute penerbangan mencapai titik impas.

Selain itu, promosi pariwisata bersama oleh pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas lokal juga penting untuk memperkuat daya tarik destinasi wisata.

Yang juga penting adalah mempersiapkan perencanaan berbasis data dan bukti. Setiap pembukaan rute idealnya dimulai dengan riset pasar yang memadai.

MEMBACA  Deepin 23 mengadopsi tampilan dan nuansa Windows 11 sepenuhnya - dan berhasil

Di balik peningkatan jumlah penerbangan, pembukaan rute-rute penerbangan baru di NTB adalah perwujudan dari pencapaian mimpi besar untuk membuat provinsi ini lebih terhubung dengan dunia.

Konektivitas adalah fondasi kemajuan. Ia menghubungkan orang, membuka peluang usaha, dan memperluas jangkauan pariwisata bagi banyak daerah yang sebelumnya terisolasi.

Namun, konektivitas yang kuat membutuhkan kesiapan di darat. Jalan, pelabuhan, transportasi umum, dan layanan pariwisata juga harus tumbuh seiring dengan peningkatan jumlah penerbangan.

Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa setiap penumpang yang tiba menikmati masa tinggalnya dan kembali di masa depan.

NTB telah membuka langitnya. Sekarang, saatnya memastikan bahwa dari langit tersebut, kemakmuran turun ke bumi.