NTB mempersiapkan desa wisata untuk menampung penonton MotoGP

Mataram, Nusa Tenggara Barat (ANTARA) – Pemerintah Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang mempersiapkan desa wisata untuk menampung lonjakan penonton MotoGP di Lombok Tengah pada tanggal 27-29 September 2024.

“Sejauh ini, NTB memiliki 99 desa wisata untuk mengantisipasi lonjakan penonton MotoGP karena tidak cukup kamar hotel untuk menampung semua dari mereka, terutama di Pulau Lombok,” kata Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaludin Malady, di Mataram, pada hari Jumat.

Pihaknya bertujuan agar jumlah penonton MotoGP Mandalika mencapai 125 ribu orang, lebih tinggi dari target tahun lalu sebesar 102.929.

Pemerintah provinsi NTB juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten dan Kota di Pulau Lombok dan Sumbawa, serta pengelola desa wisata, untuk menyiapkan berbagai fasilitas akomodasi untuk penonton MotoGP.

“Setiap desa wisata dapat menyiapkan homestay, tempat berkemah, dan glamping,” ujar Malady.

Sebelumnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, juga mengingatkan bahwa desa-desa di Lombok Tengah harus melakukan persiapan yang diperlukan untuk mempromosikan pariwisata menjelang acara MotoGP.

Menteri tersebut menekankan bahwa kebutuhan wisatawan akan akomodasi, makanan, transportasi, dan layanan lainnya dapat menjadi peluang bisnis yang langsung meningkatkan kesejahteraan desa-desa tersebut.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 6.713 wisatawan asing tiba di Bandara Zainuddin Abdul Madjid di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada bulan Juni 2024. Angka ini mengalami penurunan sebesar 13,29 persen dibandingkan dengan bulan Mei 2024.

Jumlah kunjungan wisatawan asing tertinggi menurut wilayah berasal dari Asia Tenggara, dengan 3.553 orang; Eropa, 1.691 orang; dan Asia, kecuali Asia Tenggara, 888 orang.

Rata-rata lama tinggal wisatawan di hotel berbintang adalah 1,84 hari, naik 0,06 dari 1,78 hari pada bulan Mei 2024.

MEMBACA  9 Pesawat Tempur Ukraina Dihancurkan Rusia dalam Sehari

Sementara itu, rata-rata lama tinggal wisatawan di hotel non-bintang pada bulan Mei dan Juni 2024 tercatat sebesar 1,58 hari.

Malady kemudian menekankan bahwa beberapa desa wisata di Nusa Tenggara Barat, termasuk Tetebatu dan Kembang Kuning di kaki Gunung Rinjani yang terletak di Kabupaten Lombok Timur, terkenal karena mewakili Indonesia di tingkat global.

Berita terkait: Desa harus memanfaatkan MotoGP Mandalika untuk promosi pariwisata: Pemerintah
Berita terkait: Indonesia siap menjadi tuan rumah acara olahraga internasional, kata menteri
Berita terkait: Sirkuit Mandalika mendapatkan status kepabeanan khusus untuk logistik MotoGP

Translator: Sugiharto Purnama, Resinta Sulistiyandari
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024