Nol Toleransi untuk Perundungan di Sekolah Rakyat: Menteri Yusuf

Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menekankan bahwa perundungan (bullying) tidak boleh terjadi di tingkat manapun di Sekolah Rakyat, karena itu adalah salah satu dari tiga dosa besar pendidikan yang harus dihindari.

Pertama, tidak boleh ada perundungan dari siapapun ke siapapun. Kedua, tidak boleh ada kekerasan fisik ataupun seksual. Ketiga, tidak boleh ada intoleransi. Jika ada tanda-tandanya, laporkan segera dan ditindaklanjuti; jangan dianggap sepele,” ujar Saifullah Yusuf dalam arahan nya kepada guru-guru Sekolah Rakyat yang disampaikan secara hibrida dari Kantor Kementerian, pada hari Selasa.

Ia mengingatkan para kepala sekolah, wali asrama, dan pengasuh di seluruh Indonesia untuk menjunjung tinggi prinsip empati, kesabaran, dan menjadi teladan. Hal ini, katanya, sangat penting karena Sekolah Rakyat masih dalam tahap awal dan karenanya menghadapi banyak tantangan.

“Saya mendorong Bapak/Ibu untuk bekerja dengan hati, tingkatkan keterampilan, dan yang paling penting, bersabarlah. Mari selesaikan masalah melalui kolaborasi, koordinasi, disiplin, dan musyawarah,” ujarnya.

Dalam sesi dialog, beberapa staf pendidikan menyampaikan pandangan mereka. Salah satunya adalah Silva, seorang pengasuh di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 28 Pasuruan, yang menyatakan kekhawatiran atas terbatasnya jumlah mentor di wilayahnya, padahal jumlah siswa mencapai 50 orang.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Saifullah Yusuf meyakinkan, bahwa semua masukan telah dicatat dan kebutuhan akan sumber daya manusia serta infrastruktur akan dipenuhi secara bertahap.

“Jangan khawatir, gaji dan tunjangan akan diterima sesuai dengan peraturan,” tegas Menteri.

Dia menambahkan, jam kerja wali asrama dan pengasuh juga akan diatur untuk memastikan kinerja yang lebih baik. Pemerintah, kata dia, bekerja keras untuk memenuhi hak semua tenaga pendidikan.

Mengakhiri sambutannya, Mensos menekankan bahwa wali asrama dan pengasuh bukan sekedar pengawas tetapi berperan sebagai figur keluarga di sekolah.

MEMBACA  Broadcom Rilis Produk Andalan Terbaru untuk Alur Kerja AI. Apakah Ini Saatnya Beli Saham AVGO?

“Sekolah Rakyat adalah rumah kedua bagi siswa. Anak-anak tidak boleh merasa sendiri. Mereka harus merasa disayang dan diperhatikan, bukan hanya ditampung,” pungkas Menteri Saifullah Yusuf.

Berita terkait: Kementerian Bentuk Satgas untuk Kawal Operasional Sekolah Rakyat

Berita terkait: Prabowo Minta Guru Sekolah Rakyat Bantu Putus Rantai Kemiskinan

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025