Banjarbaru, Kalsel (ANTARA) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di Kalimantan Selatan akan terjadi dari Agustus hingga Oktober dan mengimbau warga untuk lebih waspada terhadap kebakaran hutan.
“Kami sudah keluarkan peringatan dini untuk musim kemarau di beberapa kabupaten dengan status siaga,” ujar Kepala Stasiun Klimatologi Kalsel, Johannes Apoh Damanik, dalam rapat koordinasi penanggulangan kebakaran hutan pada Senin.
Daerah yang masuk status siaga antara lain Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Barito Kuala, Tanah Laut, Banjarbaru, dan Banjarmasin, kata Damanik.
Hingga akhir Juli 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat 75 kasus kebakaran hutan dan lahan seluas 59 hektare serta mendeteksi lebih dari 1.900 titik panas di 13 kabupaten/kota, jelasnya.
Damanik menambahkan, seperti diinfokan gubernur, kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Banjar telah menetapkan status darurat kekeringan.
Kabupaten yang mengalami puncak kemarau pada Agustus adalah Tabalong, Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Tapin, Banjar, Banjarbaru, Banjarmasin, Barito Kuala, serta sebagian besar Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan bagian barat Kotabaru, katanya.
Sementara wilayah yang akan menghadapi puncak kemarau pada September dan Oktober meliputi Pulau Sebuku (bagian dari Pulau Laut/Kotabaru), bagian selatan Tanah Bumbu, bagian timur Pulau Laut, serta bagian timur Kotabaru, tambahnya.
Berita terkait: Presiden keluarkan instruksi tangani kebakaran hutan dan lahan: Pejabat
Berita terkait: Semua kasus kebakaran hutan dan lahan akan diselidiki tuntas: Menteri
Berita terkait: Banjir dan angin kencang landa 3 provinsi di musim kemarau, BNPB peringatkan anomali
Penerjemah: Tumpal AA, Rahmad Nasution
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025