Mubaligh-mubaligh diimbau untuk menyebarkan perdamaian dalam kampanye menjelang pemilihan

Jakarta (ANTARA) – Para penceramah Islam harus menyampaikan pesan-pesan perdamaian kepada masyarakat selama kampanye politik menjelang pemilihan umum mendatang, kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, pada hari Rabu.

“Kami mendorong mereka untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan yang mencerahkan dan menenangkan, menghindari potensi konflik dan perpecahan sosial,” kata Amin.

Dia mengatakan bahwa kini kementerian memiliki lembaga yang disebut Dewan Penceramah Islam Nasional (MDK) yang menampung sekitar 12.000 penceramah Islam di seluruh Indonesia.

Ada tiga poin dalam rencana kerja MDK, kata Amin. Pertama, menggunakan dakwah untuk menargetkan komunitas perkotaan.

Dia mengatakan bahwa administrator dan anggota MDK harus menyiapkan strategi khusus untuk menyampaikan dakwah kepada komunitas perkotaan yang dinamis.

Kedua, dakwah harus ditujukan kepada generasi muda. Dia mengatakan bahwa generasi muda, yang terdiri dari milenial dan generasi Z, menyumbang 52 persen dari total populasi Indonesia.

Terakhir, para penceramah juga harus menyampaikan dakwah Islam secara progresif, tanpa hanya berfokus pada tema-tema ritual, katanya.

Tanpa meninggalkan tema-tema ritual, masyarakat harus diberi pencerahan tentang berbagai isu kontemporer menggunakan pendekatan keagamaan, tambah Amin.

Amin, yang juga seorang profesor ilmu hadis di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, mengatakan bahwa para penceramah Islam, terutama yang menjadi anggota MDK, harus menjadikan agama sebagai perekat sosial.

Dia mengamati bahwa para penceramah Islam memiliki pandangan politik yang berbeda, dan ini adalah hak mereka. Namun, mereka harus mempromosikan perdamaian dalam dakwah mereka.

“Itulah pesan yang terus kami sampaikan agar mereka tetap netral. Masalahnya adalah di masyarakat, juga terdapat kombinasi pandangan politik,” tambahnya.

Menteri Yaqut Cholil Qoumas telah mengakui tantangan kompleks yang akan dihadapi pemimpin agama dalam melayani masyarakat yang beragam dalam beberapa tahun mendatang.

MEMBACA  Raffi Ahmad Mengungkap Kebahagiaan Berada di Depan Ka'bah

Dia berharap bahwa MDK, sebagai mitra pemerintah, akan memberikan kontribusi ide untuk bergerak bersama dalam melindungi keragaman, menciptakan harmoni, dan membangun moderasi dalam kehidupan agama, nasional, dan negara.

Berita terkait: Kepala Kepolisian Papua Barat mendesak netralitas dalam pemilihan mendatang
Berita terkait: Menteri menuntut netralitas yang ketat dari pejabat menjelang pemilihan