Jakarta (ANTARA) – Mendekati hari suci Hindu yang akan datang, yang dikenal sebagai Nyepi, dan bulan suci Islam Ramadan, menjadi momentum untuk mendorong refleksi diri dan saling menghormati berbagai ritual dan tradisi keagamaan, kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Nyepi jatuh pada tanggal 11 Maret, sementara awal Ramadan dapat jatuh pada tanggal 11 atau 12 Maret.
“Catur Brata Penyepian mendorong umat Hindu untuk merenung, sementara puasa selama Ramadan mendorong umat Islam untuk introspeksi diri. Oleh karena itu, dua momen tersebut memberikan kesempatan untuk melakukan introspeksi,” katanya dalam sebuah pernyataan dari kantornya pada hari Minggu.
Ia menjelaskan bahwa umat Hindu mempersiapkan hari suci mereka dengan upacara Tawur Agung Kesanga dan parade Ogoh-ogoh. Sementara itu, umat Islam menyambut Ramadan dengan mengadakan kegiatan Tarhib Ramadan dan melaksanakan Qiyam al-Lail atau salat malam.
Untuk mematuhi Catur Brata Penyepian, katanya, umat Hindu akan menahan diri dari menyalakan api, bekerja, bepergian, dan bersenang-senang selama hari sepi. Sementara itu, umat Islam akan menjalani Ramadan melalui puasa, tambahnya.
Qoumas menekankan pentingnya saling menghormati, mengingat bahwa Nyepi dan Ramadan melibatkan praktik keagamaan yang berbeda.
Sementara Hari Nyepi tak terpisahkan dari sepi dan keheningan, bulan suci Ramadan mendorong umat Islam untuk memperkuat doa dalam perayaan keagamaan, katanya.
Dikarenakan parade Ogoh-ogoh dan kegiatan Tarhib Ramadan diharapkan akan berlangsung pada waktu yang sama, Qoumas mengimbau layanan keagamaan regional untuk berkoordinasi dengan forum harmoni lintas agama dan pemimpin daerah untuk menjaga toleransi selama berlangsungnya acara tersebut.
Beliau juga mengucapkan selamat kepada umat Hindu, dengan harapan bahwa Hari Nyepi tahun ini akan mendorong mereka untuk lebih memperkuat hubungan mereka dengan Tuhan, sesama Indonesia, dan lingkungan.
Berita terkait: Persediaan makanan aman menjelang Ramadan: Menteri Perdagangan
Berita terkait: Momentum Ramadan untuk memperkuat persatuan nasional: Wakil Presiden Amin
Penerjemah: Asep F, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024