Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan operasi modifikasi cuaca di Ibukota Nusantara (IKN) hingga 12 September untuk mencegah hujan mengganggu pekerjaan konstruksi, seperti yang diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
“Dikarenakan curah hujan yang intens saat ini, IKN dan wilayah lain di Kalimantan Timur sangat rentan terhadap tanah longsor dan banjir. Oleh karena itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan terus melakukan rekayasa cuaca hingga 12 September,” ungkap Effendy di kantornya di Jakarta pada hari Senin.
Menteri tersebut menegaskan bahwa BNPB telah bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk mencegah bencana yang dipicu cuaca melanda ibu kota masa depan Indonesia, sehingga menghambat pencapaian target pembangunan yang telah ditetapkan.
“Kami bertujuan untuk melindungi area IKN dari risiko bencana yang dapat menghambat dan mengganggu pencapaian target-target kami, termasuk salah satunya terkait pengembangan bandara,” jelas menteri tersebut.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto mencatat bahwa operasi hujan buatan yang sedang berlangsung dilakukan atas permintaan pemerintah daerah dan BMKG.
“Kita melakukan modifikasi cuaca sebagai respons terhadap permintaan pemerintah daerah dan rekomendasi dari BMKG. Operasi-operasi ini bertujuan untuk mengurangi, mengalihkan, atau justru memicu hujan guna mengurangi risiko bencana dan dampaknya,” ungkapnya.
Lebih lanjut tentang pengalihan, dia mengakui bahwa BNPB telah bekerja untuk memindahkan awan hujan dari satu lokasi ke lokasi lain.
“Intensitas hujan masih tinggi di Kalimantan Timur, yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi. Oleh karena itu, kita menggunakan modifikasi cuaca untuk mencegah hujan turun dengan deras di wilayah-wilayah yang rentan terhadap banjir dan tanah longsor,” ungkapnya.
Berita terkait: BMKG Indonesia terus berupaya mencegah hujan di Nusantara
Berita terkait: Operasi hujan buatan ditingkatkan menjelang Hari Kemerdekaan di Nusantara
Penerjemah: Lintang B, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024