Jakarta (ANTARA) – Menteri Koperasi Ferry Juliantono menyatakan bahwa modernisasi adalah kunci untuk menarik generasi muda agar berpartisipasi aktif dalam pengembangan Koperasi Desa Merah Putih.
"Untuk menarik anak muda, selain rebranding, kita juga harus buktikan bahwa koperasi akan dikelola dengan cara yang modern," ujarnya di sini pada hari Senin.
Dalam hal ini, dia menjelaskan bahwa koperasi desa akan didorong untuk mengadopsi sistem manajemen digital, menjunjung tinggi transparansi keuangan, dan memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Juliantono menyatakan bahwa kementeriannya juga telah menyiapkan ekosistem pendampingan yang mencakup mentor bisnis, project management officers (PMO), sistem pengawasan berbasis penuntutan, dan sistem informasi manajemen koperasi desa (Simkopdes).
Dia menambahkan bahwa Kementerian Koperasi telah merekrut 1.104 PMO yang ditempatkan di 38 provinsi dan 514 kabupaten serta kota, serta 8.000 mentor bisnis untuk membantu pengelola koperasi.
Pekerja koperasi desa juga akan diberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi mereka dalam pengelolaan koperasi.
Hingga akhir Oktober 2025, sebanyak 82.320 Koperasi Desa Merah Putih telah berdiri di seluruh Indonesia, dengan ratusan di antaranya sudah beroperasional.
Pemerintah saat ini menargetkan semua koperasi desa dapat beroperasi penuh pada Maret 2026, seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur, seperti outlet dan gudang.
Seperti diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2025, pembangunan infrastruktur ini didanai oleh APBN, APBD, serta sumber dana lainnya.
Menurut menteri, koperasi desa berpotensi menciptakan hingga 1 juta lapangan kerja pada akhir Desember 2025, dimana setiap koperasi mampu menciptakan 20 hingga 25 lapangan kerja dari berbagai usaha koperasi.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan sekitar 80 ribu koperasi desa di seluruh Indonesia di bawah program Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada tanggal 21 Juli.
Koperasi ini diharapkan menjadi pusat layanan ekonomi dan sosial di masyarakat desa, menawarkan simpan pinjam, dan layanan klinik, antara lain.
Berita terkait:
- Pemerintah bentuk satgas percepat peluncuran koperasi desa
- Indonesia pacu ekonomi desa pesisir lewat koperasi
- Indonesia andalkan koperasi desa untuk tekan inflasi: Menteri
Penerjemah: Shofi Ayudiana, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025