Mobil Tesla Baru Tidak Bisa Dibeli, Uang Muka Konsumen Hilang

New York, VIVA – Rencana peluncuran fitur tambahan untuk Tesla Cybertruck, yaitu Range Extender, secara mengejutkan dibatalkan tanpa pengumuman resmi.

Padahal, banyak konsumen sudah membayar uang muka sebesar $2.000 atau sekitar Rp33,7 juta (kurs Rp16.862,90 per dolar AS) untuk memesan paket baterai tambahan tersebut, yang kini tidak lagi tersedia di situs resmi Tesla.

Dikutip VIVA Otomotif dari Carscoops, Senin 14 April 2025, fitur Range Extender awalnya ditujukan untuk meningkatkan daya jelajah Cybertruck yang dianggap kurang memadai.

Untuk harga $16.000 atau setara Rp269,8 juta, paket ini diklaim mampu menambah jarak tempuh versi Dual Motor dari 340 mil (547 km) menjadi lebih dari 445 mil (716 km), serta versi Tri-Motor dari 320 mil (515 km) menjadi sekitar 440 mil (708 km).

Tambahan baterai tersebut diperkirakan memiliki kapasitas sekitar 47 kWh dan bobot lebih dari 272 kg, yang berarti pemasangannya memerlukan bantuan teknisi Tesla dan tidak bisa dilepas-pasang sendiri oleh pengguna.

Tesla sempat menjanjikan peluncuran Range Extender pada awal 2025, lalu ditunda ke pertengahan tahun. Namun hingga kini, fitur tersebut telah menghilang dari situs pemesanan, menimbulkan spekulasi bahwa proyek ini dibatalkan sepenuhnya.

Yang paling disesalkan adalah kebijakan uang muka tidak dapat dikembalikan. Banyak konsumen merasa dirugikan, karena telah membayar untuk produk yang kini tidak jelas keberadaannya.

Tesla memang dikenal sering mengubah fitur dan harga tanpa pemberitahuan, tetapi kasus ini menjadi sorotan karena menyangkut uang konsumen dalam jumlah besar.

Kabar ini semakin menambah kontroversi seputar peluncuran Cybertruck, yang sejak awal dipenuhi keterlambatan dan perubahan spesifikasi. Konsumen kini dihadapkan pada ketidakpastian, dan kepercayaan terhadap merek Tesla pun mulai dipertanyakan.

MEMBACA  5 tersangka sindikat narkoba Malaysia-Indonesia ditangkap dengan 21,2 kg narkoba.