Misteri Ramalan Jayabaya Terungkap, Mengatakan Sosok Ini Dapat Membawa Kejayaan bagi Indonesia

Translation: Rahasia Ramalan Jayabaya Terbongkar, Menyebutkan Sosok Ini Dapat Membawa Kejayaan bagi Indonesia

Minggu, 31 Maret 2024 – 04:04 WIB

Jakarta – Orang-orang Jawa tradisional meyakini bahwa saat ini adalah zaman gelap yang disebut sebagai “era kegelapan”, sesuai dengan ramalan Jayabaya.

Mereka percaya bahwa dalam waktu dekat, Ratu Adil akan muncul untuk membawa negeri ini menuju masa kejayaan yang baru. Namun, muncul pertanyaan, siapakah sebenarnya sosok Ratu Adil tersebut? Jayabaya, yang memerintah sebagai Raja Kediri pada 1135-1157, pernah dianggap sebagai Ratu Adil dan Satria Piningit.

Gelar-gelarnya yang panjang, seperti Sri Maharaja Sri Wameswara Madhusudana Watarandita Parakrama Digjoyottunggadewama Jayabhalancana, mencerminkan citra dirinya sebagai pemimpin yang adil dan berpandangan jauh pada masanya.

Sebuah karya ilmiah dan literasi dari Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Bali berjudul “Ratu Adil Satria Piningit dan Zaman Edan,” menjelaskan bahwa Satria Piningit secara harfiah berarti ksatria yang masih tersembunyi oleh zaman, sementara Ratu Adil diartikan sebagai pemimpin yang bijak dan adil.

Meski masyarakat zaman dulu kerap menyamakan Satria Piningit dengan Ratu Adil, sebenarnya keduanya tidak selalu identik. Seorang pemimpin yang dianggap sebagai Satria Piningit belum tentu menjadi Ratu Adil, karena Ratu Adil harus bersikap adil dan peduli terhadap seluruh rakyat yang dipimpinnya, tidak hanya memikirkan kepentingan diri atau kelompok tertentu. Pandangan bahwa gelar Satria Piningit dan Ratu Adil memiliki makna yang sama berasal dari istilah Jawa yang menyatakan, “Satria Piningit sinisihan wahyu ratu adil,” yang mengartikan bahwa Satria Piningit memiliki peran dalam menciptakan karakter seorang pemimpin yang adil dan bijaksana.

Kitab Musarar dari Sunan Giri Prapen juga membahas konsep ketatanegaraan yang, jika diaplikasikan, dapat membentuk masyarakat adil dan sejahtera, suatu gambaran dari Ratu Adil. Selain itu, kitab tersebut menyiratkan bahwa munculnya Satria Piningit, ksatria penolong yang tersembunyi, akan diikuti oleh kemunculan Ratu Adil. Dalam kitab tersebut, dinyatakan bahwa seorang Raja yang keturunan waliyulah memiliki kedaton di Makkah dan Jawa, dekat dengan Gunung Perahu di sebelah barat tempuran (pertemuan dua sungai). Simbol itu dianggap sebagai gambaran kejayaan Kesatuan Sriwijaya dan hubungan sejarah Jayabaya dengan Sriwijaya. Berdasarkan ramalan Jayabaya, Ratu Adil yang akan muncul di masa depan akan berasal dari keturunan Kerajaan Majapahit. Munculnya diprediksi terjadi ketika kendaraan besi dapat berjalan tanpa kuda, dan kapal mampu menjelajah langit dan angkasa. Walaupun Ratu Adil akan menghadapi masa sulit, penghinaan, dan kemiskinan, keyakinan bahwa masa sulit itu akan berlalu karena ketulusan dan keteguhan hatinya menciptakan harapan akan kebangkitan masa kejayaan yang akan dibawa oleh sosok Ratu Adil.

MEMBACA  Perusahaan berbasis di Austin didenda karena pembakaran gas berlebih yang menghasilkan 7,6 juta pound gas yang dapat menyebabkan masalah pernapasan.

Halaman Selanjutnya
Seorang pemimpin yang dianggap sebagai Satria Piningit belum tentu menjadi Ratu Adil, karena Ratu Adil harus bersikap adil dan peduli terhadap seluruh rakyat yang dipimpinnya, tidak hanya memikirkan kepentingan diri atau kelompok tertentu.