Jakarta (ANTARA) – Investor menunjukan minat yang besar terhadap sektor rumput laut Indonesia dalam acara bisnis dan investasi pada hari Kamis yang bertepatan dengan Hari Ikan Nasional, ujar seorang pejabat senior.
Pelaksana Tugas Dirjen Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Machmud, mengatakan kepada wartawan bahwa rumput laut menarik perhatian paling banyak karena punya banyak aplikasi di industri makanan dan non-makanan.
Dia menyebutkan bahwa investor dari Belanda juga tertarik untuk mengembangkan proyek-proyek terkait rumput laut selama acara tersebut.
Machmud menambahkan bahwa pengolahan hilir rumput laut masih sangat menjanjikan, didorong oleh permintaan yang tumbuh untuk produk turunannya seperti sedotan berbahan dasar rumput laut yang bisa menggantikan plastik.
Perhatian investor juga meluas ke industri garam, didorong oleh target pemerintah untuk mencapai swasembada garam pada tahun 2027.
Kementerian telah menetapkan rumput laut sebagai komoditas prioritas. Nono Hartanto, Direktur Rumput Laut di Ditjen Perikanan Budidaya, memproyeksikan permintaan global bisa mencapai 40–43 juta ton pada tahun 2029.
Dia mengatakan makanan siap saji akan tetap menjadi pasar terbesar, sementara permintaan untuk rumput laut dalam pakan akuakultur dan kegunaan lain diperkirakan akan naik.
Berita terkait: Pemeritah prioritaskan hilirisasi rumput laut untuk kesejahteraan pesisir
Berita terkait: BRIN kembangkan inovasi bioindustri dari rumput laut
Penerjemah: Aji Cakti, Cindy Frishanti Octavia
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025