Mewujudkan Kemandirian Pangan Indonesia Melalui Penguatan Sektor Pertanian

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan kembali komitmen kementeriannya untuk fokus, tegas, dan berorientasi hasil dalam mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia melalui peningkatan produksi dan efisiensi pertanian.

“Kami fokus, tegas, dan bekerja secara konkret untuk membuat Indonesia berdaulat pangan,” ujar menteri dalam sebuah pernyataan, pada Senin.

Sulaiman menyoroti ancaman krisis pangan global saat ini. Menurut data Program Pangan Dunia (WFP) 2024, lebih dari 295 juta orang di 53 negara mengalami kerawanan pangan akut, meningkat dari tahun sebelumnya ketika sekitar 2,33 miliar orang menghadapi kerawanan pangan sedang hingga berat.

“Untuk mengatasi ancaman potensial ini, Presiden Prabowo telah memerintahkan saya untuk bekerja keras supaya bangsa kita dapat mencapai kedaulatan pangan yang sesungguhnya. Saya segera mempercepat upaya untuk memenuhi misi nasional ini,” tuturnya.

Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani keputusan untuk mempercepat pembentukan zona swasembada pangan di seluruh negeri, sejalan dengan misi Asta Cita untuk memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pertanian, pemberdayaan petani, dan produksi berkelanjutan, dengan target swasembada penuh pada 2028.

Komoditas prioritas dalam target jangka menengah dan panjang mencakup beras, jagung, gula, kedelai, sorgum, produk hortikultura, dan kentang.

Sulaiman menekankan bahwa kedaulatan pangan harus diwujudkan untuk mengurangi ketergantungan pada impor.

Pada akhir tahun 2025, Indonesia diproyeksikan berhasil mengurangi impor beras dan bahkan mencatat surplus 4 juta ton dalam tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional dari Januari hingga Desember 2025 diproyeksikan mencapai 34,77 juta ton, meningkat 4,14 juta ton atau 13,54 persen dari periode sebelumnya. Per Oktober 2025, cadangan beras pemerintah (CBP) berada di angka 3,9 juta ton.

MEMBACA  Penyebab Kecelakaan Diogo Jota Terbongkar, Dua Pemain Timnas Indonesia di Bundesliga Terlibat

Selain itu, Sulaiman mencatat bahwa pencapaian ini mencerminkan kerja keras bersama personel pertanian dan kolaborasi lintas sektor.

Ia menambahkan bahwa program penanaman pangan secara serentak, distribusi alsintan, dan penggunaan benih unggul menjadi landasan utama untuk menjaga produktivitas di tengah tantangan iklim global.

Berita terkait: Prabowo prioritaskan ketahanan pangan dalam agenda tahun pertama

Berita terkait: Perguruan tinggi vokasi kunci perkuat ketahanan pangan Indonesia

*Penerjemah: Harianto, Kenzu
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025*