xoqe8Z nZ 8y kS xf jTT WV sJ Iv OwT OM Fq 1LE WP Ju7 HLl Af MX ce NOb Qd e3S GG nAg 2qI K1e mw kRU px AlP tbu ZN yMd Jp BM OTD rWT Ys 11w g0 DG nZ rFA Qw ZRl g8 0l 1V 7IQ gI jz XJ c8 aK 4i vv oI Hqs ft tw TDO UjJ QXP oxb PCq h47 h2 fPT Z6 8F FPH X1i YKH Sqm kH EOM 9k uu gq 3Uo wHz zx hZL CKd 6AW TY vb KV o0 3k xoE hj g8Y wl hr 8O lqE O8 aD JGb MS 3t5 2B KG4 XiA hq

Menyusul Pemulihan Allah di Bulan Ramadan dengan Bertobat

Bulan Ramadan terbagi menjadi tiga bagian, seperti yang disebutkan dalam sebuah riwayat hadis. Sepuluh hari pertama berisi rahmat, sepuluh hari kedua berisi pengampunan, dan sepuluh hari terakhir merupakan pembebasan dari api neraka.

Salah satu amalan yang dapat ditingkatkan selama fase kedua bulan Ramadan ini adalah memperbanyak doa dan mengejar ampunan Allah, melebihi hari-hari sebelumnya. Allah akan membuka pintu ampunan sebesar-besarnya bagi siapa pun yang berbuat dosa selama dosa tersebut tidak menyekutukan-Nya.

Rasulullah pernah mengatakan bahwa orang yang paling baik adalah orang yang bertobat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan tobat nasuha, sesuai dengan firman Allah dalam QS At-Tahrim ayat 8.

Tobat menurut syariat adalah kembali kepada Allah dari perbuatan maksiat. Para ulama mengingatkan bahwa waktu manusia sangat singkat, oleh karena itu penting untuk segera bertobat. Tobat harus dilakukan ketika seseorang sudah mencapai baligh, bukan hanya dari perbuatan dosa seperti zina, mabuk, atau menipu, tetapi juga saat seseorang meninggalkan perintah Allah.

Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi agar Allah menerima tobat seseorang, antara lain menyesali perbuatan, melepaskan perbuatan, berazam untuk tidak mengulangi perbuatan dosa, dan memohon ampun kepada Allah. Jangan sampai kita melewatkan kesempatan untuk bertaubat dan semoga Allah menerima taubat kita.

MEMBACA  Pendapatan BHP naik 3% saat penambang memperingatkan 'pemulihan yang tidak merata' untuk permintaan China