Menurut Pengamat, Golkar Mendukung Program Jokowi dengan Totalitas Sejak 2014

Rabu, 21 Februari 2024 – 08:03 WIB

Jakarta – Menurut Dimas Ramadhan, Manajer Kebijakan dan Peneliti Populi Center, Partai Golkar merupakan partai yang paling totalitas dalam mendukung program Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal ini terlihat dari dukungan Golkar kepada Jokowi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.

Baca Juga :

Isu AHY Bakal Dilantik Jadi Menteri, TKN Prabowo-Gibran: Mengagetkan

\”Golkar ini sejak 2014, sejak gabung ke kabinet Jokowi, itu terbukti all out, support agenda Jokowi di kabinet, parlemen, maupun pemilu. Di Pemilu 2019, Golkar hampir sama all out dengan PDIP untuk menangkan Jokowi periode kedua,\” kata dia dalam keterangan pers, Selasa, 20 Februari 2024.

Kesetiaan itu makin terlihat di Pilpres 2024 ketika Jokowi tidak berada di kubu PDIP, Golkar tetap mendukung Jokowi dengan masuk ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo-Gibran.

Baca Juga :

Gerindra Nilai Usul Ganjar soal Hak Angket Usut Kecurangan Pemilu Tak Diperlukan

Partai Golkar. (Foto ilustrasi).

Narasi yang digaungkan Golkar dalam Pilpres 2024 pun tentang melanjutkan program pemerintah yang telah berjalan.

Baca Juga :

Beredar Susunan Kabinet Indonesia Emas Prabowo-Gibran, Gerindra Bilang Begini

Hal tersebut, lanjut Dimas, senada dengan visi-misi Prabowo-Gibran yang memang bertujuan melanjutkan warisan program era Jokowi.

Karena hal tersebut, Dimas tidak heran perolehan suara Golkar di beberapa daerah mengungguli Partai Gerinda.

\”Jokowi ingin agar agenda perubahan lanjut, dan kemudian Golkar all out dukung itu. Kemudian dapat berkah elektoral dari hasil kerja keras dan makanya tak heran suara Partai Golkar ini lebih besar dari Gerindra yang punya Prabowo,\” kata dia.

Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Pilpres Pemilu 2024. (Foto ilustrasi)

Dia juga menilai kerja sama antara Golkar dan Gerindra dalam KIM merupakan kombinasi yang tepat dalam memenangkan Prabowo-Gibran.

MEMBACA  Penawaran gaming terbaik: Dapatkan headset gaming Logitech A30 dengan diskon 26%

Berdasarkan situs resmi KPU yang dikutip hari ini pukul 20.16 WIB, tercatat perolehan suara pasangan Prabowo-Gibran mencapai 58,72 persen. Di posisi ke dua ada Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan suara 24,26 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dengan perolehan suara 17,03 persen.

Data itu berdasarkan hasil quick count yang digelar KPU dari 82.3236 tempat pemungutan suara (TPS) atau 73,01 persen dari jumlah seluruh TPS di Indonesia.

Pemilu 2024 meliputi pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, anggota DPD RI, anggota DPRD provinsi, serta anggota DPRD kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap (DPT) tingkat nasional sebanyak 204.807.222 pemilih.

Pemilu 2024 diikuti 18 partai politik nasional yakni (sesuai dengan nomor urut) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerindra, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Buruh, dan Partai Gelora Indonesia, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Garuda, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Perindo, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Ummat.

Selain itu, terdapat enam partai politik lokal sebagai peserta yakni Partai Nanggroe Aceh, Partai Generasi Atjeh Beusaboh Tha\’at dan Taqwa, Partai Darul Aceh, Partai Aceh, Partai Adil Sejahtera Aceh, dan Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh.

Sedangkan untuk pemilihan presiden dan wakil presiden diikuti tiga pasangan yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar selaku nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md. nomor urut 3.

Seturut Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022, rekapitulasi suara nasional Pemilu 2024 dijadwalkan berlangsung mulai 15 Februari sampai 20 Maret 2024. (ant)

MEMBACA  Angkatan Udara mengejar kerja sama pertahanan dengan Australia, PrancisTranslate to Indonesian: Angkatan Udara mengejar kerja sama pertahanan dengan Australia, Prancis

Halaman Selanjutnya

Karena hal tersebut, Dimas tidak heran perolehan suara Golkar di beberapa daerah mengungguli Partai Gerinda.