Menulis Diskusi Militerisme, Jurnalis Kampus UIN Walisongo Diserang

Seorang jurnalis kampus di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang mendapat teror setelah menulis tentang diskusi mengenai militer. Diskusi tersebut berjudul Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik dan dihadiri oleh anggota TNI. Teror ini ditujukan kepada anggota Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Justisia.

Menurut Dimas, anggota LPM Justisia, diskusi di kampus tersebut berjalan normal sampai seorang pria berseragam loreng muncul di lokasi. Setelah forum diskusi selesai, orang tersebut mendatangi peserta diskusi dan meminta identitas mereka. Tim redaksi LPM Justisia kemudian menulis tentang dugaan intimidasi aparat militer dalam diskusi tersebut.

Pasca pemberitaan tersebut, anggota LPM Justisia diteror melalui pesan dan telepon oleh orang tak dikenal. Kejadian ini mengundang perhatian masyarakat dan menyulut aksi protes di depan Polda Jawa Tengah.

Insiden ini mencuatkan permasalahan mengenai kebebasan akademik di lingkungan kampus. Diskusi tentang militerisme di kampus Islam menjadi sorotan setelah teror yang dialami oleh jurnalis kampus. Semua pihak diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kebebasan berpendapat dan berdiskusi di lingkungan akademik.

MEMBACA  7 cara menulis promp ChatGPT yang lebih baik - dan dapatkan hasil yang Anda inginkan lebih cepat