Sektor pariwisata Indonesia memiliki posisi strategis sebagai sumber devisa negara. Setelah mengalami penurunan akibat pandemi Covid-19, nilai devisa dari sektor pariwisata kembali naik mencapai USD10,46 miliar atau sekitar Rp161,69 triliun pada tahun 2023. Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB nasional mencapai 4,1%, menjadikannya salah satu sektor penyumbang terbesar setelah minyak, batu bara, dan kelapa sawit.
Pengembangan sektor pariwisata juga memperhatikan tren yang terjadi, seperti tren solo travelling yang semakin diminati oleh wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Tren ini didorong oleh kemudahan akses dan infrastruktur wisata yang baik.
Dalam upaya mendorong kunjungan wisatawan nusantara, pola perilaku dan gaya hidup generasi muda, seperti generasi Y dan Z, menjadi faktor penting. Data BPS menunjukkan bahwa sekitar 69,25% penduduk Indonesia masuk dalam kategori usia produktif, sehingga generasi muda memiliki potensi besar dalam menggerakkan industri pariwisata nasional.