Menteri Usulkan Program Magang Merangkul Lulusan SMK

Jakarta (ANTARA) – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengusulkan agar Program Magang Nasional pemerintah juga menyertakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja.

"Kami akan usulkan ke Kementerian Ketenagakerjaan agar mempertimbangkan lulusan SMK," ujarnya dalam rapat dengan Komisi XI DPR di sini, pada Kamis.

Ia menekankan bahwa lulusan SMK merupakan sumber tenaga kerja penting yang perlu mendapat perhatian lebih. Selama ini, pembahasan kebijakan ketenagakerjaan lebih banyak fokus pada lulusan universitas dan politeknik.

Sadewa menekankan bahwa menciptakan lapangan kerja untuk lulusan SMK sangat penting, dengan catatan bahwa upaya tersebut harus mempertimbangkan sisi penawaran dan permintaan di pasar tenaga kerja.

Dia menyatakan bahwa perbaikan di sisi permintaan harus didukung oleh kinerja ekonomi yang kuat.

"Jika pertumbuhan ekonomi tetap di tingkat sekarang, akan sulit. Tapi ke depannya, saya yakin lulusan SMK akan lebih mudah mendapat pekerjaan," katanya.

Dia menambahkan bahwa menjaga pertumbuhan ekonomi di kisaran enam hingga tujuh persen diperlukan untuk menciptakan cukup lapangan kerja bagi penduduk usia kerja.

Untuk itu, dia menyampaikan harapan agar berbagai program di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dapat membantu mencapai tingkat pertumbuhan yang ditargetkan.

Program Magang Nasional, yang saat ini berfokus pada lulusan universitas, diluncurkan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja.

Tahun ini, Kemnaker menargetkan total seratus ribu peserta tersebar di tiga gelombang.

Kementerian telah membuka Gelombang 1 dan 2, yang melibatkan sekitar delapan puluh ribu peserta, sementara Gelombang 3 dijadwalkan dibuka pada 15 Desember 2025.

Berita terkait: Pemerintah targetkan peserta magang nasional capai 100.000 di Gelombang 3
Berita terkait: Pemerintah tegaskan komitmen turunkan pengangguran lewat SMK Go Global

MEMBACA  Program Pangan Dunia Peringatkan Krisis Kelaparan yang Kian Parah

Penerjemah: Imamatul Silfia, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025