Jakarta (ANTARA) – Menteri Agama Nasaruddin Umar telah berangkat ke Roma, Italia, untuk mewakili Indonesia dalam Pertemuan Internasional Dialog dan Doa untuk Perdamaian yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio pada tanggal 26–28 Oktober.
“Saya berkunjung ke Roma dan Vatikan untuk mengenang almarhum Paus Fransiskus di Pertemuan Internasional untuk Perdamaian yang diadakan Komunitas Sant’Egidio di Koloseum,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Minggu.
Sesampainya di Roma, Umar dijadwalkan menghadiri suatu acara atas undangan Kedutaan Besar Indonesia untuk Takhta Suci. Dia juga berencana bertemu dengan ratusan anggota diaspora Indonesia di Vatikan dan Italia.
Menteri ini mengenang pertemuan berkesannya dengan almarhum Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada September tahun lalu, di mana mereka berbagi pesan perdamaian dunia melalui penandatanganan Deklarasi Istiqlal.
Dalam pertemuan itu, sebuah sikap mengharukan antara kedua pemimpin agama itu menarik perhatian dunia—Umar mencium dahi Paus, sementara Paus mencium tangan Umar dan mendekapnya ke pipinya.
Saat itu, Umar hanya menjabat sebagai imam besar masjid terbesar di Asia Tenggara, sebuah peran yang terus dipegangnya bahkan setelah diangkat menjadi menteri oleh Presiden Prabowo Subianto sebulan kemudian.
“Kami menandatangani Deklarasi Istiqlal untuk menjunjung tinggi kemanusiaan, dialog, dan perlindungan lingkungan. Semangat bersama yang universal untuk perdamaian ini terus hidup setelah wafatnya Paus Fransiskus,” tuturnya.
Menteri menambahkan bahwa nilai-nilai deklarasi tersebut tentang kemanusiaan dan kerukunan antaragama sejalan dengan semboyan nasional Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika.
Hubungan antara Indonesia dan Vatikan semakin erat dalam beberapa tahun terakhir, seperti tercermin dari kunjungan almarhum Paus Fransiskus ke Jakarta pada awal September 2024, di mana dia bertemu dengan Presiden saat itu Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka.
Pada kesempatan itu, Jokowi memperkenalkan Paus kepada Prabowo, yang saat itu menjabat Menteri Pertahanan dan presiden terpilih, yang kemudian mengirim perwakilan Indonesia untuk menghadiri pemakaman Paus pada April 2025.
Pada Mei lalu, Presiden Prabowo menyampaikan ucapan selamat kepada Paus Leo XIV atas naiknya ke takhta kepausan dan mengirimkan beberapa menteri untuk menghadiri upacara pelantikan di Vatikan.