Menteri Targetkan 100 Sekolah Garuda Beroperasi pada 2029

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi Brian Yuliarto mentargetkan 100 Sekolah Garuda sudah beroperasi di seluruh Indonesia pada tahun 2029.

Sekolah Garuda dirancang sebagai sekolah menengah atas yang berfokus pada sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Kurikulumnya disiapkan untuk membekali siswa agar bisa masuk ke universitas terbaik di dunia.

Dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu, Yuliarto menjelaskan bahwa 100 Sekolah Garuda itu terdiri dari 80 sekolah yang ditransformasi dari sekolah biasa dan 20 sekolah baru yang dibangun.

Menurut dia, pembangunan 20 Sekolah Garuda baru menargetkan daerah-daerah yang masih kurang fasilitas pendidikan yang berkualitas.

Sementara untuk Sekolah Garuda yang ditransformasi dari sekolah yang sudah ada, kementerian hanya memberikan dukungan untuk mempersiapkan siswa masuk ke universitas top dan tidak menambah fasilitas baru di sekolah tersebut.

“Kita hanya perlu menyiapkan siswa dengan ilmu yang diperlukan untuk bersaing merebut tempat di universitas terbaik dunia,” kata dia.

Menteri menegaskan, untuk pembangunan Sekolah Garuda baru, pemerintah telah menganggarkan minimal Rp200 miliar (sekitar US$12 juta) untuk setiap sekolah.

Untuk tahun 2026, target yang sudah ditetapkan adalah empat Sekolah Garuda baru yang dibangun dan 30 Sekolah Garuda hasil transformasi yang sudah beroperasi.

Pada Rabu, program Sekolah Garuda resmi diluncurkan. Sebanyak 12 sekolah yang sudah ditransformasi menjadi Sekolah Garuda diumumkan sebagai perintis, termasuk SMA Taruna Nusantara di Magelang, Jawa Tengah.

Selain itu, empat Sekolah Garuda baru akan dibangun di Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung; Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur; Konawe, Sulawesi Tenggara; dan Bulungan, Kalimantan Utara.

Keempat sekolah ini ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026-2027.

MEMBACA  Tersangka penembakan California menggunakan cerita palsu untuk mendapatkan akses ke sekolah