Menteri Serukan Pemenuhan Hak Kewirausahaan bagi Penyandang Disabilitas

Jakarta (ANTARA) – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyerukan pemenuhan hak pelatihan dan kewirausahaan bagi penyandang disabilitas untuk mewujudkan ekonomi yang lebih inklusif di Indonesia.

Abdurrahman dalam pernyataannya pada Kamis menekankan bahwa penyandang disabilitas memiliki peluang besar dan hak untuk mendapatkan pelatihan serta kesempatan berwirausaha.

"Ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, bersama tiga hak inti lainnya: hak bekerja, hak aksesibilitas, dan hak pendidikan," ujarnya.

Selain itu, ia menilai kewirausahaan harus dioptimalkan untuk menampung penyandang disabilitas sekaligus sebagai bentuk aksi afirmatif pemerintah.

"Salah satu upaya memperluas kesempatan bagi penyandang disabilitas ialah mendorong semangat dan peluang berwirausaha. Dukungan pemerintah akan efektif jika kita berkolaborasi mengoptimalkan ekosistem kewirausahaan," jelasnya.

Menteri itu juga menyatakan bahwa tidak semua perusahaan sadar akan kebutuhan untuk mengakomodasi penyandang disabilitas. Masih ada tantangan yang dihadapi penyandang disabilitas yang menjalankan UMKM.

Tantangan tersebut meliputi akses terbatas ke pembiayaan, minimnya adopsi teknologi dan digitalisasi, serta daya saing bisnis yang rendah.

Dalam hal akses keuangan, ia mengutip data BPS tahun 2020 yang menunjukkan hanya 24,3% penyandang disabilitas di atas 15 tahun memiliki rekening bank. Sementara itu, yang memiliki akses ke kredit bank hanya 14,2%.

Di bidang teknologi, data menunjukkan hanya 1,1% penyandang disabilitas di atas 15 tahun menggunakan internet.

Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi para pemangku kepentingan untuk memastikan hak pelatihan dan kewirausahaan penyandang disabilitas terpenuhi sesuai amanat undang-undang.

Berita terkait: Disnaker tingkatkan keterampilan penyandang disabilitas dengan pelatihan barista
Berita terkait: Pemerintah berupaya tingkatkan akses pelatihan kerja bagi penyandang disabilitas

Penerjemah: Arnidhya Nur, Raka Adji
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Pusat Kecerdasan Buatan Papua tetap berjalan sesuai rencana, kata Menteri Hafid