Menteri Puji Peringkat Kedua Indonesia di SEA Games 2025

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir memuji prestasi Indonesia di SEA Games 2025, di mana negara ini meraih posisi kedua dengan 91 emas, 111 perak, dan 129 perunggu hingga Jumat malam (19 Des).

Indonesia berada di atas Vietnam di posisi ketiga, yang mengumpulkan 86 emas, 79 perak, dan 110 perunggu. Dengan beberapa pertandingan tersisa pada Sabtu, total medali emas Indonesia secara matematis pasti tidak akan bisa dikejar Vietnam.

“Posisi runner-up ini menandai babak baru dalam sejarah, mengingat terakhir kali Indonesia meraih tempat kedua tanpa menjadi tuan rumah SEA Games adalah pada tahun 1995,” kata Thohir dalam keterangan pada Sabtu.

Ia merujuk pada SEA Games 1995 di Chiang Mai, Thailand, di mana Indonesia finis kedua secara keseluruhan dengan 77 emas, 67 perak, dan 77 perunggu. Itu menjadi penampilan terbaik Indonesia di ajang olahraga regional saat berlaga di luar negeri.

Perolehan medali emas Indonesia di SEA Games 2025 juga melampaui kinerja terbaik sebelumnya saat bertanding di luar negeri, ujar Thohir.

Jumlah emas tertinggi yang sebelumnya diraih di luar negeri adalah pada SEA Games 1993, saat Indonesia mengoleksi 88 emas, 81 perak, dan 84 perunggu dan menjadi juara umum.

“Di SEA Games sebelumnya yang diadakan di luar Indonesia, posisi kita umumnya ketiga atau keempat,” catat Thohir.

Ia mengatakan kinerja kuat atlet Indonesia di Thailand tidak terpisah dari dukungan Presiden Prabowo Subianto, termasuk insentif tambahan senilai Rp1 miliar (sekitar US$60.000) yang dijanjikan untuk peraih medali emas.

Thohir yakin insentif itu mendongkrak motivasi atlet dan memberikan jaminan bagi orang tua dari bakat-bakat olahraga masa depan.

MEMBACA  Judul yang Ditulis Ulang dan Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia: Semua Game Switch 2 yang Bisa Kamu Beli (dan Mainkan) Saat Peluncuran

Berita terkait: Indonesia raih emas dan perak dayung naga di SEA Games Thailand 2025

Berita terkait: Indonesia jadi juara umum wushu di SEA Games 2025

Penerjemah: Fajar, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar