Menteri Pigai Sebut 60 Ribu Warga Mengungsi Akibat Konflik Bersenjata di Papua

Sabtu, 7 Juni 2025 – 23:00 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menyatakan bahwa konflik bersenjata di Papua sangat berdampak pada kehidupan masyarakat, terutama di Intan Jaya dan Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Konflik ini menyebabkan banyak korban, baik meninggal, luka-luka, maupun hilang. Sekitar 60 ribu orang mengungsi ke kota terdekat seperti Timika dan Nabire, hingga dua distrik menjadi kosong tanpa penduduk.

“Dua distrik ini sudah benar-benar kosong. Tidak ada lagi warga karena semuanya sudah mengungsi,” kata Pigai dalam keterangannya, Sabtu, 7 Juni 2025.

Baca Juga:

  • Sambangi Daerah Rawan Konflik, Menhan dan Menkeu Tinjau Pasukan TNI di Papua
  • Pemprov DKI Gerak Cepat Beri Bantuan Logistik Korban Kebakaran Kapuk Muara

    Menteri HAM Natalius Pigai

    Data ini didapat setelah Pigai mengadakan pertemuan terbatas dengan Gubernur Papua Tengah, anggota DPRD, serta Bupati Intan Jaya dan Puncak di Bali, Jumat, 6 Juni 2025.

    Pigai menegaskan, situasi di Papua harus ditangani serius untuk mewujudkan perdamaian melalui rekonsiliasi.

    “Pertemuan ini kami lakukan untuk mendapat info langsung dari lapangan dan memastikan penanganan yang tepat, terutama di Puncak dan Intan Jaya,” ujarnya.

    Sebanyak 60 ribu pengungsi berasal dari Intan Jaya dan Puncak. Dua distrik yang kosong adalah Sinak di Puncak dan Hitadipa di Intan Jaya.

    “Kami dan Pemerintah Daerah akan mendorong langkah-langkah rekonsiliasi untuk perdamaian di Papua,” jelasnya.

    Pigai menyatakan akan segera turun tangan untuk memastikan pengungsi ditangani dengan baik.

    “Kami akan menjadi jembatan bagi kementerian lain dan Pemda untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang,” tegasnya.

    Baca Juga:

  • Detik-Detik 2 Pekerja Bangunan Dikejar KKB Lalu Tewas Ditembak

    Halaman Selanjutnya
    (Adapun tercatat 60 ribu pengungsi berasal dari Intan Jaya dan Puncak. Sementara dua distrik yang kosong adalah Sinak di Puncak dan Hitadipa di Intan Jaya.)

MEMBACA  Warga Amerika Serikat Disarankan untuk Evakuasi Kongo di Tengah Serangan terhadap Kedutaan