Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp75,85 miliar, atau sekitar US$4,56 juta, melalui penggalangan dana nasional untuk mendukung korban bencana di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Acara penggalangan dana ini diselenggarakan pada Selasa di Auditorium Gedung F Kementerian Pertanian di Jakarta dan berlangsung secara terbuka serta real time. Kegiatan ini diikuti oleh staf kementerian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan mitra bisnis di sektor pertanian.
Sulaiman menyatakan semua sumbangan diberikan secara sukarela. Peserta bebas berkontribusi sesuai kemampuan, dengan besaran mulai dari Rp20.000, Rp50.000, Rp100.000, hingga Rp250.000.
“Kami menerima jumlah berapapun. Ini mencerminkan komitmen bersama kita untuk membantu yang membutuhkan,” ujar menteri tersebut.
Dia menegaskan bahwa solidaritas sosial bukan hanya program, tetapi juga kewajiban moral nasional. Bencana baru-baru ini di Sumatra, tambahnya, menjadi pengingat akan pentingnya persatuan dan kepedulian.
“Saudara-saudara kita tertimpa musibah, dan sebagai bagian dari bangsa ini, kita harus memberikan dukungan,” katanya.
Pos kemanusiaan kementerian telah membuka rekening bank khusus untuk menerima donasi publik. Untuk menjaga transparansi, Sulaiman mendorong stafnya untuk memantau langsung arus dana tersebut.
Ini bukan inisiatif penggalangan dana besar pertama Sulaiman. Saat gempa Palu 2018, dia berhasil mengumpulkan hampir Rp50 miliar, atau sekitar US$3 juta, dalam waktu kurang lebih 30 menit.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat mencapai 708 orang per Selasa.
Sumatra Utara melaporkan 294 meninggal dan 155 orang hilang. Aceh mencatat 218 meninggal dan 227 hilang. Sumatra Barat melaporkan 196 meninggal, dengan 117 orang masih belum ditemukan.
Berita terkait: Kementerian perkuat logistik kesehatan untuk daerah terdampak bencana di Sumatra
Berita terkait: Basarnas kerahkan 1.154 personel saat pencarian di Sumatra Barat diperhebat
Penerjemah: Muhammad Harianto, Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025