Menteri: Pembangunan Nusantara Menghabiskan 5,8 Persen Anggaran Tahun Ini

MENTERI KEUANGAN Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pada hari Senin bahwa realisasi anggaran untuk pembangunan ibu kota baru (IKN) Nusantara pada tahun 2024 telah mencapai Rp2,3 triliun (US$146 juta) per 29 Februari atau 5,8 persen dari anggaran yang dialokasikan. “Pada tahun ini, kami telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp39,3 triliun (US$2,5 miliar) dari APBN untuk Nusantara, dengan tingkat realisasi sebesar Rp2,3 triliun, atau 5,8 persen dari batas yang ditetapkan,” kata beliau dalam konferensi pers di Jakarta.

Beliau menjelaskan bahwa anggaran sebesar Rp400 miliar (US$25,4 juta) dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur, termasuk zona istana negara, zona kementerian, dan pembangunan Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN). Anggaran tersebut juga digunakan untuk pekerjaan konstruksi menara flat aparat negara, rumah dinas menteri, jalan tol, jalan dan jembatan, bandara VVIP, Bendungan Sepaku Semoi, waduk retensi di area inti pemerintahan, sistem pengendalian banjir, dan rehabilitasi lahan.

Sisa anggaran sebesar Rp1,9 triliun (US$120,6 juta) digunakan untuk aspek non-infrastruktur, termasuk perencanaan, koordinasi, dan persiapan relokasi ibu kota baru; promosi dan penyebaran informasi mengenai IKN; laporan dan rekomendasi kebijakan untuk kementerian dan lembaga; kegiatan pemetaan, pemantauan, dan evaluasi; dukungan untuk aparat keamanan; dan operasional OIKN.

Secara total, pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71,8 triliun (US$4,6 miliar) dari APBN untuk pembangunan ibu kota masa depan Indonesia selama periode 2022-2024. Realisasi anggaran pada tahun 2022 dan 2023 masing-masing sebesar Rp5,5 triliun (US$349 juta) dan Rp27 triliun (US$1,7 miliar).

Berita terkait: Masyarakat adat Paser diminta bersatu mendukung Nusantara
Berita terkait: Dewan Dayak mendukung pembangunan ibu kota baru Indonesia Nusantara

Penerjemah: Imamatul S, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Pelaksanaan Haji tahun 2024 lebih baik dari tahun sebelumnya: MPR