Menteri Pariwisata: Belanja Jadi Daya Tarik Utama bagi Wisatawan

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyatakan bahwa aktivitas belanja merupakan salah satu daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke suatu negara.

“Kami harus promosikan wisata belanja ke negara-negara tetangga, ke ASEAN, dan juga ke pasar lainnya,” ujar Widiyanti dalam konferensi pers di Jakarta pada Jumat.

Menurut dia, minat kuat wisatawan terhadap belanja tercermin dalam tren 2024, dengan rata-rata pengeluaran wisatawan mancanegara di Indonesia mencapai US$1.391. Dari jumlah tersebut, sebanyak 11,4 persen dihabiskan untuk cenderamata atau barang-barang hadiah.

Dia menambahkan, Deputi Bidang Promosi Kemenpar telah melaporkan adanya lonjakan signifikan dalam aktivitas belanja di Bali, khususnya di kalangan wisatawan asal India.

Berdasarkan pengamatannya sendiri, Widiyanti menyebut belanja tetap sangat populer di kalangan pelancong perempuan, terutama para ibu.

Mengutip data YouGov’s Global Travel Profiles 2023, dia mencatat bahwa 27 persen wisatawan Indonesia – baik domestik maupun yang keluar negeri – bepergian karena termotivasi oleh aktivitas belanja.

“Pada tahun 2025, dari Januari hingga September, kami sudah melihat pertumbuhan yang sangat signifikan. Perjalanan wisatawan domestik mencapai 901,9 juta, meningkat 18,99 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” jelasnya.

Untuk memanfaatkan potensi ini, Kementerian Pariwisata meluncurkan beberapa inisiatif untuk memperkuat promosi wisata belanja jelang liburan Natal dan Tahun Baru.

Salah satu inisiatifnya adalah kampanye “Saatnya Liburan #DiIndonesiaAja”, yang sejalan dengan program “Belanja di Indonesia Aja” (BINA) – sebuah upaya kolaborasi antara pemerintah dan asosiasi industri ritel, khususnya Himpunan Pusat Belanja dan Pedagang Ritel Indonesia (HIPPINDO).

Melalui kampanye ini, kementerian mendorong para mitranya untuk mempersiapkan dan mempromosikan paket perjalanan liburan spesial untuk periode Natal dan Tahun Baru.

MEMBACA  Mendorong Penciptaan Lapangan Kerja di Retret Kepala Daerah, Menko Airlangga Jadi Pemateri

Kementerian juga bekerja sama erat dengan agen perjalanan daring (OTA) untuk menggenjot penjualan paket liburan dan meningkatkan minat untuk bepergian di dalam Indonesia.

Sejauh ini, 23 mitra industri telah menyusun berbagai paket perjalanan menarik yang akan ditampilkan melalui lima kegiatan promosi, termasuk acara business matching, pameran, dan forum pariwisata.

“Kami optimis bahwa program BINA akan mendorong perjalanan domestik lebih lanjut dan meningkatkan pengeluaran wisatawan asing,” kata Widiyanti.

Tahun ini, BINA memperkenalkan “Indonesia Great Sale 2025” sebagai inisiatif nasional untuk memperkuat ekosistem pariwisata dan memberikan manfaat luas bagi usaha besar maupun UMKM. Acara ini dijadwalkan berlangsung dari 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.

Widiyanti berharap lebih dari 400 pusat perbelanjaan di setidaknya 24 provinsi akan berpartisipasi, dengan target transaksi sebesar Rp30 triliun.

“Kami yakin bahwa Indonesia Great Sale 2025 akan menjadi katalis yang memperkuat ekosistem pariwisata dan memberikan manfaat yang luas bagi usaha besar maupun UMKM,” pungkasnya.

Berita terkait: Kedatangan turis asing RI capai 11 juta pada Jan-Sep 2025, naik dari 2024

Berita terkait: Kampanye beli lokal akhir tahun hasilkan transaksi US$1,58 miliar

Penerjemah: Santi, Azis Kurmala
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025