Menteri Mu’ti Rencanakan Pelatihan Pustakawan untuk Guru Sekolah

Berikut teks dalam bahasa Indonesia tingkat B2 dengan beberapa kesalahan kecil (maksimal 2):

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengungkapkan rencana pelatihan untuk meningkatkan kapasitas guru yang sekaligus bertugas sebagai pustakawan di sekolah.

“Tidak jarang kita temukan perpustakaan sekolah dikelola oleh guru. Ini sebenarnya inisiatif bagus untuuk mengatasi kurangnya pustakawan profesional,” ujarnya dalam acara Hari Pustakawan Nasional di Perpusnas, Jakarta, Senin.

Namun, ia mencatat bahwa guru-guru ini sering kali kurang memiliki keterampilan dasar dalam mengelola perpustakaan. Karena itu, Kemendikbud akan berkolaborasi dengan Perpusnas dan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) untuk mengatasi masalah ini.

“Karena tanggung jawab utama mereka tetap mengajar, pelatihan yang dibutuhkan hanya tingkat dasar—tidak perlu advance,” jelas Mu’ti.

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan dan mendiversifikasi koleksi literatur di perpustakaan sekolah bersamaan dengan program pelatihan.

“Upaya ini bisa membantu meningkatkan literasi dan kreativitas siswa di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz mendorong pustakawan untuk memperluas peran mereka tidak hanya mengurus buku, tapi juga memanfaatkan ruang digital untuk edukasi publik.

“Selain jadi penjaga buku, pustakawan bisa jadi agen transformasi sosial dengan memanfaatkan teknologi digital untuk menyebarkan informasi dan mendorong kegiatan belajar. Mereka harus bisa beradaptasi di era disrupsi teknologi,” tegasnya.

Menurutnya, pustakawan harus mampu memanfaatkan teknologi guna memperluas jangkauan layanan, menciptakan inovasi, dan membangun ekosistem literasi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kita punya tanggung jawab besar menjadikan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran seumur hidup—tempat pengetahuan, kreativitas, dan inovasi berkembang,” ucapnya.

Berita terkait:

MEMBACA  Profil Kevin Diks, Pemain Pertama Timnas Indonesia di Bundesliga