Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia untuk mendorong kemandirian dalam pembuatan produk biofarmasi dalam negeri.
“Vaksin itu penting, dan di masa depan, akan ada banyak patogen baru, bersama dengan kemampuan Biotis untuk memahami patogen pada hewan, untuk produksi vaksin yang lebih baik,” katanya di Bogor, Jawa Barat, pada hari Rabu.
Menurut Sadikin, langkah-langkah PT Biotis membuktikan kemampuan industri farmasi nasional untuk mengembangkan kemandirian vaksin, serta mendukung visi pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan mandiri.
“Saya harap kita tidak hanya mengembangkan vaksin untuk penyakit menular tetapi juga vaksin untuk sistem kekebalan. Ini juga akan menjadi perubahan permainan jika Biotis juga dapat membawa pengembangan untuk melawan patogen kanker,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia FX Sudirman menyatakan bahwa fasilitas produksi vaksin yang diresmikan adalah manifestasi nyata dari dukungan terhadap transformasi kesehatan nasional.
Pihaknya bekerjasama dengan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, untuk melakukan penelitian dan memproduksi vaksin yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Unair mengajukan penelitian ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan telah disetujui. Oleh karena itu, pendanaan terkait penelitian vaksin kami dilakukan bersama dengan Unair dan kementerian,” jelasnya.
Jika vaksin lolos uji klinis, pendanaan akan dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan, tambahnya.
Dia juga menjelaskan bahwa vaksin Merah Putih atau INAVAC, yang merupakan hasil kerjasama Biotis dengan Unair, telah berhasil mendorong produksi vaksin dalam negeri.
PT Biotis sejauh ini telah menjalin kerjasama strategis untuk produksi vaksin dalam negeri, termasuk untuk vaksin pentavalen bekerjasama dengan India untuk mencegah penyakit seperti difteri.
Selain itu, kerjasama telah dibangun dengan Minhai Beijing Biotechnology, China, untuk vaksin PCV-13 untuk mencegah pneumonia pada anak-anak, serta vaksin hepatitis B bekerjasama dengan ILL-India.
Untuk kerjasama dalam negeri dengan Unair, PT Biotis mengembangkan vaksin rotavirus multi-strain untuk mencegah diare akut pada anak-anak yang disebabkan oleh infeksi rotavirus.
Perusahaan juga sedang menjelajahi transfer teknologi mRNA, yang dapat mereplikasi virus untuk memicu sistem kekebalan tubuh untuk melawannya, dengan beberapa pusat penelitian terkemuka di dunia.
Teknologi ini dianggap sebagai masa depan vaksin dan terapi penyakit menular.
Hak Cipta © ANTARA 2024