Menteri mendorong ANTARA untuk terus beradaptasi dengan dinamika industri pers

Jakarta (ANTARA) – Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendorong Agensi Berita ANTARA untuk terus beradaptasi dengan dinamika dan perkembangan terkini di industri pers sambil tetap menjaga nilai-nilai historisnya.

“Saya menghargai ANTARA karena tidak melupakan sejarahnya, namun ANTARA tidak boleh hanya menjadi sejarah semata. ANTARA harus mampu beradaptasi secara nyata dengan perkembangan terkini di industri pers yang terjadi di seluruh dunia,” ujarnya di Jakarta pada hari Minggu.

Thohir menyampaikan pernyataan tersebut dalam pidatonya pada pembukaan pameran fotojurnalistik ANTARA bertema “Pers, Demokrasi, dan Pembangunan” di ruang galeri kantor berita milik negara tersebut.

Dalam pidatonya, menteri tersebut mengamati bahwa lembaga-lembaga berita, sebagai institusi, harus berpartisipasi dalam memastikan implementasi mekanisme checks and balances di sebuah negara, daripada hanya mengejar kepentingan mereka sendiri.

“Dengan memikirkan hal itu, saya berharap ANTARA terus terbuka terhadap perkembangan, beradaptasi dengan perubahan, dan berperan sebagai institusi yang memiliki kekuatan untuk menjaga mekanisme checks and balances,” katanya.

Ia kemudian menyatakan harapannya bahwa ANTARA, yang didirikan 86 tahun lalu, akan tetap mempertahankan perannya sebagai media yang membela kepentingan rakyat dengan menghasilkan dan menyebarkan berita berkualitas yang dapat melindungi persatuan bangsa.

“Itulah peran yang harus dipertahankan oleh ANTARA,” ujarnya.

Agensi Berita ANTARA mengadakan pameran fotojurnalistik ini untuk memamerkan sejarah pers Indonesia mulai dari masa perjuangan kemerdekaan hingga era kontemporer.

Di pameran tersebut, pengunjung juga dapat melihat beberapa foto yang menceritakan perjalanan pemilu di Indonesia, mulai dari pemilu perdana tahun 1955 hingga kegiatan kampanye calon presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2024.

Selain itu, acara tersebut menampilkan foto-foto infrastruktur dan fasilitas publik yang dibangun di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam satu dekade terakhir.

MEMBACA  Alice Guo menyerahkan ke Filipina, Indonesia ingin Haas sebagai gantinya

Berita terkait: Pameran fotojurnalistik ANTARA menampilkan sejarah pers Indonesia

Berita terkait: ANTARA menggema kemerdekaan Indonesia secara global: Wakil Presiden

Penerjemah: Benardy F, Tegar Nurfitra
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024