Deputi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Yuliot Tanjung telah menekankan peran sektor hulu migas dalam mewujudkan swasembada energi, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo.
Ia menekankan di sini pada hari Kamis bahwa minyak dan gas tetap menjadi kunci untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat, termasuk selama periode transisi energi.
Tanjung mencatat bahwa campuran energi pada paruh pertama 2024 didominasi oleh batu bara sebesar 39,48 persen, diikuti oleh minyak sebesar 29,90 persen, gas alam sebesar 16,69 persen, dan sumber energi baru dan terbarukan sekitar 13,93 persen.
Sementara itu, dalam proyeksi campuran energi 2050, pangsa minyak sekitar 20 persen, dan gas alam sekitar 24 persen.
Di sektor hulu migas, pemerintah menjamin keamanan energi, termasuk dengan meningkatkan penggunaan gas alam di sektor industri dan rumah tangga dengan mendirikan jaringan gas rumah tangga.
Hingga September 2024, telah dipasang 703 ribu jaringan gas rumah tangga, didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, bersama dengan 400 ribu jaringan gas rumah tangga yang didanai oleh sumber lain.
Sementara itu, prioritas gas domestik dilakukan dengan mengintegrasikan pipa gas sepanjang Pulau Sumatra hingga Pulau Jawa, katanya.
Program ini bertujuan untuk mendistribusikan potensi gas alam dari Wilayah Kerja Agung dan Wilayah Kerja Andaman Aceh, sehingga dapat dimanfaatkan untuk hulu migas kedua pulau tersebut, termasuk jaringan gas rumah tangga—300 ribu jaringan gas pada pipa Cirebon-Semarang dan 600 ribu jaringan gas pada pipa Duri-Sei Mangke.
Sementara itu, untuk program bahan bakar harga satu harga, khususnya di wilayah terpencil, perbatasan, dan terluar (3T), telah didirikan 580 titik distribusi sejak 2017.
“Pembangunan distributor bahan bakar harga satu harga, khususnya di wilayah 3T, adalah untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan energi bagi masyarakat. Sejak 2017 hingga sekarang, telah dibangun 580 distributor bahan bakar harga satu harga,” informasi Tanjung.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan bahwa untuk mendukung transisi energi, peran hulu migas juga perlu dipertimbangkan dan dibahas lebih lanjut.
Dia menekankan peran bahan bakar di masa depan, yang akan digantikan oleh sumber energi baru dan terbarukan serta gas alam, yang merupakan bentuk energi bersih.
Berita terkait: Pemerintah fokus pada eksplorasi minyak dan gas di Indonesia bagian timur
Translator: Ahmad Muzdaffar Fauzan, Yashinta Difa
Editor: Rahmad Nasution
Hak cipta © ANTARA 2024