Menteri Luhut dan CEO AirAsia membahas harga bahan bakar pesawat tinggi di Indonesia

Coordinating Minister of Maritime Affairs and Investment Luhut Binsar Pandjaitan dan CEO AirAsia Tony Fernandes membahas isu tingginya harga bahan bakar aviasi di Indonesia.

Selama pertemuan mereka di Bali International Airshow 2024 di Badung, Bali, pada hari Rabu, Luhut mengacu pada pernyataan sebelumnya oleh Fernandes tentang harga bahan bakar pesawat Indonesia yang tertinggi di Asia Tenggara.

“Saya telah menyelidiki struktur harga bahan bakar,” kata Luhut, menambahkan bahwa ia telah memerintahkan wakilnya untuk menyelidiki alasan di balik biaya tinggi bahan bakar aviasi Indonesia.

Dia mencatat bahwa Indonesia seharusnya meniru langkah-langkah Singapura untuk menjaga harga bahan bakar aviasi tetap wajar.

“Pasti ada biaya tersembunyi yang perlu kita atasi,” tambahnya.

Sebelumnya pada 5 Agustus, Fernandes telah menyoroti beberapa hambatan bagi maskapai penerbangan dalam menawarkan tarif udara domestik yang lebih terjangkau di Indonesia, termasuk biaya bahan bakar aviasi yang 28 persen lebih tinggi daripada negara-negara ASEAN lainnya.

Dia mencatat bahwa harga bahan bakar aviasi di Indonesia relatif lebih tinggi daripada di negara lain di seluruh dunia.

Sebagai tanggapan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pada 10 September bahwa pemerintah akan mempertimbangkan komentarnya sebagai masukan untuk pembahasan.

“Kami telah menerima masukan dari Tony Fernandes melalui media, dan itu telah menjadi bagian dari temuan kami,” katanya.

Uno, yang terlibat dalam tim tugas untuk menurunkan harga tiket pesawat, mencatat bahwa upaya lintas kementerian sedang dilakukan untuk menurunkan tarif udara domestik setidaknya sebesar 10 persen pada bulan Oktober tahun ini.

MEMBACA  OpenAI mengalami kerugian $5 miliar dan berencana menaikkan biaya ChapGPT secara besar-besaran