Menteri Kehutanan RI, Raja Juli Antoni, turun langsung dalam operasi pencarian dan penyelamatan di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Tujuannya untuk mencari warga yang hilang pasca banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di tiga provinsi di Pulau Sumatera.
Di Kecamatan Lubuk Basung pada hari Minggu, beliau menyatakan didampingi oleh Kapolda Riau Inspektur Jenderal Herry Heryawan, beserta personil dari Polda Sumbar dan TNI dalam melaksanakan tindakan darurat.
“Kami telah mengevakuasi dua jenazah korban meninggal di Salareh Aia, Kecamatan Palembayan, Agam,” ujar Antoni.
Dia menekankan bahwa tim penanganan bencana gabungan sedang memprioritaskan pencarian orang yang masih hilang. Banyak warga dilaporkan belum ditemukan setelah banjir bandang menerjang kawasan itu pada Kamis sore, 27 November.
“Salah satu penyintas yang sedang mengungsi melaporkan kehilangan seorang saudara kandung, seorang anak, serta seorang keponakan,” katanya.
Antoni menambahkan, Kementerian Kehutanan telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mempercepat tindakan darurat dan mempersiapkan upaya rehabilitasi di daerah terdampak.
“Fokus utama kami saat ini adalah menyelesaikan evakuasi dan tanggap darurat,” ujarnya. Pemerintah juga telah mengerahkan psikolog untuk membantu korban mengatasi trauma dan memulai proses pemulihan.
Pemerintah juga berencana memobilisasi alat berat untuk memulihkan akses jalan ke daerah terisolir yang terdampak longsor. Hal ini akan mendukung distribusi bantuan dan logistik yang lebih lancar.
“Penyaluran bantuan sudah dimulai,” catatnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa bencana yang meluas tersebut telah menewaskan lebih dari tiga ratus jiwa di provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Sabtu sore, 29 November.
Kepala BNPB Suharyanto menyatakan bahwa 47 jenazah ditemukan di Aceh, 166 di Sumatera Utara, dan 90 di Sumatera Barat.
Bencana ini mendorong pemerintah provinsi masing-masing untuk menetapkan status tanggap darurat dari 28 November hingga 11 Desember di Aceh, 27 November hingga 10 Desember di Sumatera Utara, dan 25 November hingga 8 Desember di Sumatera Barat.