Menteri Keuangan Indonesia Mengatasi Kompleksitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, menekankan bahwa transisi energi merupakan proses yang rumit secara politik dan sosial. Hal ini disampaikannya dalam pidato kuncinya dalam acara tingkat tinggi yang berjudul “Membidik Periode Transisi Pertengahan Pergeseran Rendah Karbon: Peran Kritis Menteri Keuangan” di Washington, DC, pada hari Selasa.

“Transisi energi adalah proses yang sangat kompleks, terutama karena harus memprioritaskan ketersediaan energi dan keadilan,” katanya seperti yang dikutip dalam pernyataan dari Kementerian Keuangan pada hari Rabu.

Dalam konteks ini, beliau mengatakan bahwa kementeriannya memainkan peran penting dalam menetapkan kerangka kebijakan yang tepat dan mengembangkan instrumen dan kebijakan terkait mekanisme pembiayaan untuk sektor swasta dan filantropis. Kementerian juga terus aktif mengejar upaya-upaya ini.

“Terlebih lagi, dengan lebih dari 10.000 pulau dan 270 juta penduduk, kompleksitas ini semakin nyata bagi Indonesia,” katanya.

“Bagaimana mendesain transisi energi ini sambil menjaga pertumbuhan rata-rata di atas 5 persen selama hampir dua dekade adalah pelajaran dari Indonesia yang saya bawa ke forum ini,” tegasnya.

Beliau juga mengatakan bahwa mengatasi tantangan transisi energi membutuhkan sinergi kolaboratif di antara kementerian, pemerintah daerah, dan sektor swasta.

“Kami akan terus menekankan bahwa transisi energi bukanlah masalah individu atau institusi tunggal. Hal ini harus ditangani secara kolektif di tingkat Indonesia, regional, dan global,” demikian disimpulkan Sri Mulyani.

Berita terkait: Indonesia, Australia bahas kerjasama transisi energi
Berita terkait: Transisi energi penting untuk mencapai target emisi net nol: BRIN

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Penyunting: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Indonesia Berharap 6 Atlet Panjat Tebing Lolos ke Olimpiade