Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, menyerukan upaya untuk menghidupkan kembali dan melestarikan tradisi budaya di Papua Barat Daya, terutama di Raja Ampat, wilayah yang terkenal dengan keindahan alam dan warisan budayanya yang kaya.
“Kami melihat potensi budaya yang luar biasa di Papua Barat Daya, khususnya di Raja Ampat, yang menyimpan jejak peradaban dan tradisi masa lalu,” kata Fadli dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.
Dia menekankan perlunya mempertahankan ekspresi budaya, seperti tarian tradisional, musik drum, dan seni pertunjukan, untuk memastikan itu diturunkan ke generasi-generasi berikutnya.
Menteri Fadli menekankan bahwa pelestarian budaya sangat penting tidak hanya untuk identitas dan sejarah tetapi juga sebagai pendorong utama pariwisata.
“Memajukan budaya akan memperkuat sektor pariwisata kita, memastikan bahwa budaya dan pariwisata tumbuh bersamaan di Papua Barat Daya, termasuk Raja Ampat,” ujarnya.
Raja Ampat, bagian dari kabupaten dengan hampir 3.000 pulau, terkenal dengan keanekaragaman hayati lautnya yang menakjubkan, dengan lebih dari 553 spesies karang dan 1.500 jenis ikan.
Berita terkait: Raja Ampat tetap aman untuk wisatawan: Pemerintah Indonesia
Daerah ini juga merupakan rumah bagi tradisi budaya kaya yang meningkatkan daya tariknya sebagai tujuan wisata.
Selama dialog budaya, kementerian berkolaborasi dengan pemerintah daerah, komunitas, dan aktivis budaya untuk berkomitmen melestarikan warisan region bagi generasi mendatang.
Seniman dari seluruh wilayah, termasuk Kabupaten Tambrauw dan Kota Sorong, mempresentasikan karya dan ide mereka untuk mendukung keberlanjutan budaya Papua Barat Daya.
Acara ini dihadiri oleh Wakil Gubernur Papua Barat Daya Ahmad Nausrau, Wakil Bupati Raja Ampat Mansur Syahdan, dan beberapa pemimpin lokal lainnya, yang menyoroti semangat kolaborasi regional.
Pada tahun 2023, Raja Ampat ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, yang mengakui signifikansinya dalam bidang geologi, ekologi, dan budaya.
Berita terkait: Menteri Lingkungan Hidup peringatkan gangguan biodiversitas di Raja Ampat
Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025