Jakarta (ANTARA) – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Indonesia Yandri Susanto menyatakan optimisme bahwa tujuan swasembada pangan nasional akan segera tercapai melalui kolaborasi multi-pihak.
“Insya Allah, swasembada pangan yang kita harapkan akan segera tercapai jika ada kolaborasi,” katanya.
Pernyataan itu disampaikan saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam acara kemerdekaan pangan nasional yang diselenggarakan di sebuah desa di Ngawi, Jawa Timur, pada hari Senin.
Susanto menegaskan bahwa kementeriannya sepenuhnya berkomitmen untuk memastikan keberhasilan upaya swasembada pangan.
Dia mencatat bahwa upaya kementeriannya menuju tujuan ini termasuk menetapkan alokasi Dana Desa minimum sebesar Rp16 triliun untuk program ketahanan pangan.
Susanto dan Hasan memulai acara dengan berpartisipasi dalam tradisi methel – panen pertama seremonial yang melambangkan rasa syukur sebelum panen utama. Tradisi ini bertujuan untuk menghormati alam dan kelimpahan bumi.
Setelah itu, Susanto memakai topi jerami petani dan secara simbolis ikut serta dalam panen.
Hasan kemudian mengamati pembelian gabah dari petani lokal untuk mendukung kesejahteraan mereka dan menstabilkan harga gabah, yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram.
Dia mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah meminta percepatan upaya swasembada pangan, dengan menekankan bahwa sektor ini mencakup komoditas kunci seperti beras dan jagung, yang menyediakan karbohidrat, serta ayam, telur, susu, dan daging, yang menyediakan protein.
Dia menekankan bahwa mencapai swasembada pangan tidak dapat dilakukan oleh pemerintah pusat sendirian tetapi memerlukan keterlibatan pemerintah daerah dan masyarakat.
Berita terkait: Produksi pangan menunjukkan perkembangan positif pada tahun 2025: Kementerian
Berita terkait: Indonesia menekankan minyak kelapa sawit berkelanjutan untuk keamanan pangan, energi
Translator: Tri, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025