Menteri Hasan optimis petani dapat memenuhi kebutuhan gula nasional

Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menyatakan optimis bahwa petani tebu lokal akan mampu memenuhi kebutuhan gula konsumsi nasional, yang diperkirakan mencapai sekitar 3 juta ton tahun ini.

“Saya yakin jika melihat antusiasme petani tebu, kita akan memiliki surplus (gula). Sekarang, semua lahan yang terbengkalai ditanami tebu hingga harga tanah, seperti di Malang, telah naik,” tambahnya saat rapat koordinasi tentang pangan di Surabaya, Jawa Timur, pada hari Selasa.

Pemerintah telah memutuskan untuk tidak mengimpor gula konsumsi tahun ini, dengan harapan kebutuhan domestik akan terpenuhi melalui produksi lokal.

Sejak pemerintah memutuskan untuk menghentikan impor gula, katanya, petani lokal menjadi lebih antusias dalam memproduksi komoditas tersebut.

Hasan mengatakan bahwa ketika ia mengunjungi Lumajang dan Malang—dua kabupaten di Jawa Timur—dia melihat banyak lahan yang sebelumnya terbengkalai telah menjadi produktif, terutama untuk menanam tebu.

Jawa Timur adalah produsen gula terbesar di Indonesia dan menyumbang 52 persen dari produksi nasional pada tahun 2024.

Pemerintah juga akan membantu meningkatkan produksi gula dengan mengembangkan benih baru, melakukan manajemen perkebunan, dan berkolaborasi dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Berita terkait: Indonesia memperkirakan peningkatan produksi gula, tanpa impor pada 2025

Berita terkait: Tidak ada impor beras, garam, gula, dan jagung pada 2025: Presiden

Penerjemah: Astrid Faidlatul Habibah, Yashinta Difa
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Meningkatkan Efisiensi Petani, PTPN IV PalmCo Menargetkan Memulihkan 60 Ribu Hektar Perkebunan Kelapa Sawit yang Sudah Tua

Tinggalkan komentar