Menteri Hafid Ajak Orang Tua Jadi ‘Pahlawan Digital’ bagi Anak

Menteri Komunikasi dan Informatika, Meutya Hafid, menekankan peran penting orang tua sebagai pertahanan utama dalam melindungi anak-anak dari berbagai ancaman di dunia digital.

“Dulu, orang berjuang dengan bambu runcing. Sekarang di era digital, perjuangan kita adalah untuk lindungi anak di ruang digital,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan ini disampaikannya dalam acara bertajuk “PP Tunas: Semangat Hari Pahlawan di Era Digital” di Desa Firdaus.

Hafid mencatat bahwa ancaman online terhadap anak semakin marak, seperti paparan pornografi, perjudian online, dan perundungan siber, yang dapat merusak perkembangan psikologis dan moral anak.

Oleh karena itu, dia mendorong orang tua untuk aktif membimbing dan mengawasi aktivitas digital anak-anak dengan meningkatkan literasi digital mereka sendiri.

“Orang tua harus membantu pemerintah dalam melindungi anak-anak dari penyalahgunaan internet, terutama media sosial,” katanya.

Pengawasan orang tua, tambahnya, tidak bisa digantikan oleh perangkat digital atau filter konten.

“Internet menawarkan banyak manfaat tetapi juga membawa risiko. Karena itu, setiap orang tua harus menjadi pahlawan bagi keluarganya,” ucapnya.

Terkait hal ini, pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik untuk Perlindungan Anak (PP Tunas), untuk memastikan lingkungan digital yang aman bagi anak.

Peraturan ini mewajibkan penyelenggara sistem elektronik, termasuk platform media sosial dan game online, untuk menyediakan konten sesuai usia, memblokir materi berbahaya, dan menyediakan saluran pelaporan yang mudah diakses.

Sementara itu, Wakil Bupati Serdang Bedagai, Adlin Tambunan, menambahkan bahwa pendekatan budaya dan komunikasi tetap efektif dalam mempromosikan perilaku digital yang bertanggung jawab.

MEMBACA  Menteri Utama Pakistan Diserang oleh Video 'Pelukan' AI