Menteri ESDM Kirim Inspektur Tambang ke Raja Ampat
Raja Ampat, Papua Barat Daya (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah mengirim inspektur tambang untuk mengevaluasi lima lokasi pertambangan di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Tujuannya memastikan semua operasi sesuai dengan hukum dan peraturan nasional.
"Untuk pulau lain, kami bersama Menteri ESDM sudah melakukan pemeriksaan lewat udara. Kami juga akan kirim inspektur tambang untuk menilai wilayah-wilayah tersebut," ujar Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Tri Winarno.
Pernyataan ini disampaikan saat mendampingi Menteri Bahlil dalam kunjungan ke Pulau Gag, Raja Ampat, seperti dikutip Minggu ini.
Evaluasi mencakup perlindungan lingkungan dan keberlanjutan ekosistem pesisir serta pulau kecil, sesuai putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-XXI/2023 yang melarang pertambangan di wilayah tersebut.
Selain tambang nikel di Pulau Gag, Winarno menyebut Pulau Kawe juga punya izin produksi.
"Operasi tambang di Kawe berhenti tahun 2024, dengan total produksi sekitar 700.000 ton," jelasnya.
Lima perusahaan tambang resmi beroperasi di Raja Ampat.
Dua di antaranya dapat izin dari pemerintah pusat: PT Gag Nikel (izin Produksi Operasi sejak 2017) dan PT Anugerah Surya Pratama (ASP) (berizin sejak 2013).
Tiga perusahaan lain dapat izin dari pemda, yaitu PT Mulia Raymond Perkasa (MRP) dengan IUP tahun 2013, PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) (IUP 2013), dan PT Nurham (IUP 2025).
"Tidak akan ada perubahan tata ruang untuk izin yang sudah dikeluarkan," tegas Winarno.
Berita terkait:
- Menteri ESDM akan inspeksi tambang nikel Raja Ampat
- Tambang Pulau Gag: Tidak ditemukan masalah lingkungan dalam pemeriksaan awal
Penerjemah: Putu Indah Savitri, Katriana
Editor: Primayanti
Hak Cipta © ANTARA 2025